by

Tolak Zero Tolerance, Warga Jalan Sudirman Ramai Ramai Datangi Polresta Balikpapan

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Puluhan warga Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan yang bergabung dalam Forum Warga Jalan Jenderal Sudirman Bersatu, ramai-ramai mendatangi Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (17/03/2021).

Mereka melakukan aksi unjuk rasa damai ini menolak diterapkannya Zero Tolerance (tidak ada toleransi) pelanggaran lalu lintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman oleh Polresta Balikpapan.

Aksi unjuk rasa sempat diwarnai ketegangan, sejumlah aparat Polresta Balikpapan berusaha menghalang-halangi warga yang ingin bertemu Kapolresta Balikpapan guna menyampaikan aspirasi dan penolakan rencana pemberlakuan Zero Tolerance di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman tersebut. Pasalnya, jika Zero Tolerance diberlakukan dipastikan dapat mematikan usaha warga yang mayoritas adalah pemilik ruko di sepanjang jalan tersebut.

Setelah berdialog serta karena terbatasnya ruang pertemuan, maka hanya perwakilan warga saja yang diterima. Sayang tidak ada kata sepakat dalam pertemuan ini, karena warga bersikukuh menolak diberlakukannya Zero Tolerance tersebut karena akan berdampak terhadap usaha mereka. Apalagi dengan masa pandemi COVID-19 yang saat ini masih terjadi.

Ketua Forum Warga Jalan Jenderal Sudirman Bersatu (FWJJSB) Suhartono mengatakan, kedatangan rombongan warga di Mapolresta Balikpapan ini untuk bertemu Kapolres guna menyampaikan aspirasi tentang penolakan diberlakukannya Zero Tolerance di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan.

Pasalnya, Zero Tolerance tersebut dinilai tidak berpihak kepada masyarakat, terutama warga yang memiliki usaha di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan,dan dikhawatirkan dapat mematikan usaha warga.

“Tadi kita sudah audiensi, ternyata belum dapat jalan keluarnya. Jadi, warga tetap menolak program Zero Tolerance. Intinya seperti itu,” kata Suhartono.

Hal senada juga diungkapkan Lukman, warga RT 06 Klandasan Ilir yang juga menolak diberlakukannya program Polresta Balikpapan tentang Zero Tolerance tersebut.

Menurut Lukman, di masa pandemi COVID-19 ini seharusnya pemerintah membuat program itu lebih membantu masyarakat, bukan program yang hanya untuk formalitas saja dan mengorbankan nasib warga yang ada di sepanjang jalan tersebut.

“Maunya masyarakat adalah tetap diberikan kesempatan untuk parkir di satu baris di kawasan itu untuk cari makan,” kata Lukman.

Lebih lanjut, tambahnya, warga juga minta kebijakan pemerintah, khususnya kalau membuat program harus juga berpihak kepada masyarakat alias win win solution (saling menguntungkan) karena di masa pandemi saat ini warga sangat kesulitan dalam menjalankan usahanya.

Jika Zero Tolerance tersebut diterapkan, dipastikan akan mematikan usaha warga karena tidak diperbolehkannya lagi kendaraan parkir untuk bongkar muatan barang atau aktivitas lainnya di kawasan tersebut.

“Di masa pandemi ini saja kami sangat kesulitan berusaha, apalagi jika ditambah dengan diberlakukannya program tersebut. Jelas mematikan usaha kami. Ini saja banyak toko yang tutup akibat dampak pandemi serta minimnya pembeli hingga kami sangat kesulitan membayar gaji karyawan,” ungkap Lukman.

Sementara itu, Kasatlantas Polresta Balikpapan Kompol Irawan Setiono mengatakan, pihaknya membenarkan ada pertemuan dengan warga dari RT 06 dan RT 05 Klandasan Ilir yang diterima Kapolresta Balikpapan menyampaikan aspirasinya terkait Zero Tolerance.

“Ini ada pertemuan dari warga RT 06 dan 05 diterima Pak Kapolresta yang menyampaikan aspirasi tentang penolakan program Zero Tolerance di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan. Tadi Pak Kapolresta menyampaikan akan diterima aspirasinya dan akan didiskusikan ke satuan tingkat pejabat yakni ke Pemkot dan DPRD Balikpapan,” kata Irawan.

Nanti, tambah Irawan, dirumuskan terkait bagaimana formulasi-formulasi yang akan diberlakukan terkait masa sosialisasi kawasan percontohan ini (Zero Tolerance).

“Untuk kegiatan tahap kedua ini, tetap melaksanakan kegiatan preventif, karena memang untuk menekan terjadinya kecelakaan, dan ketertiban berlalu lintas di kawasan yang sudah ditentukan Zero Tolerance ini,” tutupnya.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed