Kabarguoas.com, BALIKPAPAN – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT ) telah berhasil menggelar program pelatihan konversi motor BBM ke Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sejak 11 hingga 14 Juni dengan melakukan test ride motor-motor yang telah dikonversi.
Program pelatihan ini dilaksanakan sebagai persiapan akselerasi transisi energi di Kalimantan Timur (Kaltim) dengan sasaran 10 montir andal di Balikpapan bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (IMI Kaltim), Braja Elektrik Motor dan SMKN 6 Balikpapan.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP KLT Ferdyan Hijrah Kusuma saat penutupan kegiatan menyampaikan apresiasi kepada para peserta karena telah antusias selama pelatihan.
“Harapannya setelah dilakukan pelatihan ini, para peserta dapat mengembangkan bengkelnya untuk melakukan perbaikan kendaraan listrik, sehingga dapat berkembang menjadi bengkel yang bisa mengkonversi motor BBM menjadi kendaraan listrik sesuai kriteria yang diharapkan oleh Kementerian ESDM,” kata Ferdyan dalam rilisnya, Rabu (19/06/2024).
Menurutnya, berbicara mengenai perkembangan bengkel, sebelum dilaksanakannya pelatihan, kami harus memastikan bahwa fasilitator pelatihan adalah bengkel grade A di Kementerian ESDM.
“Yang membedakan adalah, bengkel grade A ini tidak hanya mampu mengkonversi, tetapi yang ditunjuk oleh Kementerian ESDM sebagai bengkel bersubsidi untuk konversi dan dapat membantu proses pengurusan administrasi hingga mendapatkan plat biru,” tambah Ferdyan.
Mewakili IMI Kaltim, Ketua Bidang Wisata IMI Kaltim Sri Tristanto Hendrawan juga memberikan apresiasi kepada PLN. Karena melalui kegiatan pelatihan ini dapat membantu meningkatkan kompetensi para mekanik di Balikpapan dalam menangani kendaraan listrik.
“Dan IMI Kaltim menyambut baik langkah yang diambil PLN untuk mempersiapkan bengkel-bengkel konvensional untuk naik kelas. Hingga mampu mengikuti perkembangan zaman di tengah gencarnya pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik,” ujar Tristanto
Sementara itu, Peserta Konversi Motor Listrik Deni Wijaya mengatakan, pelatihan yang dilakukan selama empat hari, para peserta mendapatkan banyak pengetahuan baru dalam hal konversi motor BBM ke Kendaraan berbasis listrik.
“Jadi memang biaya sparepart untuk melakukan konversi terbilang cukup mahal, mungkin karena belum terlalu banyak yang menggunakan. Namun, seiring banyak yang akan menggunakan nantinya, harga sparepart pasti akan mengalami penurunan,” harapnya.
Ia menyampaikan, tantangan melakukan konversi adalah menempatkan baterainya di motor yang akan di konversi. Sebab baterai ini banyak memakan tempat dan luas dan juga tidak bisa ditempatkan di sembarang tempat.
Selain itu perlakuan terhadap baterai itu sendiri, walaupun baterai ini anti air, tapi harus dihindari, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Untuk waktu yang dibutuhkan dalam melakukan konversi motor BBM ke Kendaraan berbasis listrik kurang lebih satu minggu, asalkan semua sparepart sudah ready semua, kita tinggal pasang saja,” ucapnya.
Sementara itu, General Manager PLN UIP KLT Raja Muda Siregar menyampaikan, bahwa PLN berkomitmen untuk dapat memberikan kontribusinya selain dalam rangka penyediaan tenaga listrik. Yaitu untuk kegiatan sosial kemasyarakatan seperti pendidikan, lingkungan dan ekonomi.
“Melalui program TJSL, PLN mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan sejalan dengan nilai Creating Shared Value (CSV) PLN akan memberikan dampak nyata khususnya pada perekonomian dan lingkungan sosial masyarakat,” kata Raja.
“Sinergi kegiatan ini merupakan wujud semua pihak dalam mereduksi emisi karbon di sektor transportasi selaras dengan agenda transisi energi di tanah air,” tutupnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment