by

Ratusan Warga dari Aliansi Borneo Akan Demo di Pertamina, Ini Tuntutannya

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Borneo dijadwalkan akan menggelar aksi unjuk rasa damai alias demo di seputaran proyek RDMP Pertamina, tepatnya di Bundaran Karang Anyar Jalan Jenderal Ahmad Yani Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu (03/08/2022).

Aliansi Borneo ini didalamnya tergabung sejumlah organisasi buruh yakni Federasi Serikat Pekerja (FSP) Balikpapan, Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) NU Balikpapan, Serikat Pekerja Nasional (SPN) Balikpapan, Laskar Mandau Adat Kutai Banjar (LMADKB) Kota Balikpapan, Barisan Muda Daerah (Barmuda) Kota Balikpapan dan Komando Pertahanan Adat Dayak Kalimantan Timur (KPADK) Kota Balikpapan.

Mereka akan melakukan aksi damai tersebut menuntut haknya 56 tenaga kerja lokal yang diduga terampas karena adanya kekurangan gaji yang tidak dibayarkan, tidak diberi BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, tidak dibayarkannya THR, serta kompensasi PHK oleh salah satu perusahaan yang beroperasi di proyek RDMP Balikpapan yakni perusahaan berinisial PT EII.

Ketua Federasi Serikat Pekerja Balikpapan Ishak Idris Manggabarani mengatakan, sebenarnya permasalahan ini tidak perlu terjadi kalau perusahaan memaknai bahwa hak-hak pekerja itu harus terapkan atau dilaksanakan.

“Karena di sini kita berbicara proyek vital nasional yang sangat besar, seharusnya tidak ada karyawan yang terzolimi. Kita tidak melihat di sini putra daerah atau pekerja dari luar, yang pastinya hak-hak mereka sudah diabaikan,” kata Ishak Idris Manggabarani saat jumpa pers yang digelar di Warung Ippi Balikpapan, Senin (01/08/2022) sore tadi.

Salah satu contoh, terang Idris, mereka (pekerja) tidak diberikan jaminan sosial berupa BPJS Ketenagakerjaan maupun BPJS Kesehatan. Kedua, THR (Tunjangan Hari Raya) tidak diberikan. Selanjutnya, sisa gaji yang belum diberikan, serta kompensasi pekerja yang di rumahkan atau di PHK, hingga kontrak kerja yang tidak didaftarkan ke Disnaker Kota Balikpapan maupun instansi terkait. 

“Dari rapat konsolidasi akhir kemarin, kami akan turun aksi. Aksi damai untuk memperingatkan pihak-pihak terkait, khususnya perusahaan-perusahaan yang beroperasi di proyek RDMP Balikpapan, bahwa persoalan ini harus ada perbaikan,” terang Idris.

Ketua DPC Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) NU Rustam Syachrianto mengatakan, pihaknya sangat mendukung sekali adanya proyek prestisius milik Pertamina yakni RDMP Balikpapan. Namun, dalam pelaksanaannya harus ada perhatian dari perusahaan yang beroperasi di proyek tersebut.

“Ya paling tidak ada perhatian terhadap hak-hak para pekerja seperti BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, hak THR juga harus diberikan. Kalaupun dia ter-PHK, paling tidak ada kompensasi atau pesangon. Yang kami sangat miris, dari 56 orang ini yang gajinya kurang bayar,” kata Rustam.

Sementara itu, salah satu tim Aliansi Borneo Richal Tan mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan hari ini adalah persiapan untuk aksi unjuk rasa damai yang rencananya akan dilaksanakan di dekat proyek RDMP Balikpapan pada Rabu (03/08/2022), terkait dugaan adanya tenaga kerja lokal atau buruh sebanyak 56 orang yang haknya diduga dirampas atau terzolimi oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Diduga terzolimi itu meliputi sisa gajinya belum dibayarkan, dan tidak adanya BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, serta kompensasi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pesangon dan lainnya.

“Aksi yang dilakukan Aliansi Borneo ini, tak lain untuk membantu masyarakat, khususnya tenaga kerja lokal Kota Balikpapan yang terampas hak-haknya oleh perusahaan-perusahaan nakal dan tidak bertanggung jawab,” tutup Richal.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed