Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Rumah Dahor semakin dikenal sebagai salah satu saksi sejarah Kota Balikpapan. Setidaknya, semakin banyaknya para pemangku kepentingan yang mengunjungi dan melihat langsung keberadaan Rumah Dahor yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto Balikpapan Barat.
Kali ini, Rumah Dahor dikunjungi pejabat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Selasa (20/09/2022).
“Kami sangat bangga Rumah Dahor menjadi tempat yang dikunjungi oleh para pemangku kepentingan. Tidak hanya masyarakat umum, namun juga pejabat pengambil kebijakan di negara kita,” ujar Rudiansyah, Pengelola Dahor Heritage Balikpapan.
Pada kesempatan ini, Rudiansyah menjelaskan tentang sejarah perkembangan Kota Balikpapan yang tergambar dari puluhan foto yang terpajang di Rumah Dahor, yang kini jadi salah satu bukti sejarah Kota Balikpapan.
“Kami sangat senang menerima kedatangan rombongan yang tertarik mengetahui sejarah Kota Balikpapan. Di Rumah Dahor ini terlihat perkembangan Kota Balikpapan sejak jaman kesultanan dan kerajaan hingga sejarah pembangunan kilang di Balikpapan,” jelasnya.
Mendapat penjelasan dari Rudiansyah, Sekretaris Direktorat Jendral (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud RI Fitra Arda menyampaikan apresiasinya terhadap pengelolaan Rumah Dahor Balikpapan.
“Saya senang Pertamina dapat ikut serta melestarikan Rumah Dahor Balikpapan yang merupakan Cagar Budaya dan menjadi salah satu saksi sejarah Kota Balikpapan,” kata Fitra.
Dalam kunjungan, Fitra didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kota Balikpapan Purnomo, Kepala Galeri Nasional Pustanto serta Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur Muslimin A. R Effendy.
Rumah Dahor merupakan salah satu rumah dengan bentuk asli yang dikhususkan oleh Pertamina yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum. Walau telah dilakukan renovasi minor, rumah ini masih mempertahankan bentuk aslinya. Dalam rumah tersebut, terdapat puluhan foto bernilai sejarah. Rumah yang dibangun tahun 1900 oleh Kolonial Belanda ini masih terawat dengan baik.
Di tempat terpisah, Area Manager Communication, Relations PT Kilang Pertamina Internasional Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin mengatakan, keberadaan Rumah Dahor merupakan salah satu bukti warisan (legacy) bagaimana industri perminyakan menjadi faktor penggerak tumbuhnya Kota Balikpapan.
“Julukan sebagai Kota Minyak yang telah melekat dengan Kota Balikpapan menjadi warisan yang tidak terbantahkan bagaimana industri perminyakan nasional menjadi nadi penggerak pertumbuhan dan perkembangan Kota Balikpapan,” kata Chandra
Untuk itu, Chandra berharap, Rumah Dahor semakin banyak dikunjungi oleh masyarakat, khususnya warga yang ingin mengetahui sejarah Kota Balikpapan.
“Kami berharap Rumah Dahor terus berkembang sebagai tempat untuk wisata dan edukasi di Kota Balikpapan,” tutupnya.
Penulis: Wahyu Sugiarto
Sumber: Humas Pertamina
Comment