Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Penyampaian Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Nota Penjelasan (Nopen) Wali Kota Balikpapan atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Tata Cara Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah digelar DPRD Balikpapan, Kalimantan Timur dalam rapat paripurna ke-III tahun 2022, Senin (14/11/2022).
Rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan dihadiri sekitar 34 anggota DPRD Balikpapan, baik secara online maupun offline. Hadir Pj. Sekda Kota Balikpapan Muhaimin mewakili Wali Kota Balikpapan, pejabat Pemkot Balikpapan, serta tamu undangan lainnya.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono mengatakan, paripurna selanjutnya ada pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Nopen Wali Kota Balikpapan terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Ketahanan Pangan.
“Berapa fraksi sudah menyampaikan, salah satunya sejumlah kebutuhan pokok (sembako) kita ini ada 99, 56 persen ketergantungan dengan daerah lain, seperti Pulau Jawa, dan Sulawesi. Ada yang mendorong kita, khususnya di Balikpapan, ada satu wilayah di Balikpapan Timur, kita bisa manfaatkan optimalkan untuk pertanian,” kata Budiono.
Jadi, tambah Budiono, Balikpapan bisa memproduksi sayur sendiri. Memang petani di sana tidak punya lahan, tapi bisa difasilitasi, baik pembinaan, pupuknya, dan mengakomodir mencarikan lahan, sebagai Bapak di Asuh.
Atau, mungkin salah satunya unggas. Ada masukan dari fraksi-fraksi tentang rumah potong hewan (RPH) yang saat ini sudah tidak layak sekali, Terlebih berada di dekat perumahan warga. Tentunya kotorannya tidak bisa diangkut dengan baik.
“Saya juga tertarik saat kita berada di Provinsi DKI Jakarta. Di sana, pemerintah provinsi DKI Jakarta itu sudah mempunyai kerja sama ketahanan pangan dengan daerah luar. Contohnya, di DKI itu tidak ada lahan pangan, sawah dan segala macam, tapi di kerja sama dengan daerah luar sehingga satu kawasan yang mulai menanamnya, memanennya, semua sudah dikontrak oleh Perusda Pasar Jaya,” tutupnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment