by

Umat Katolik Balikpapan Berduka, Pastor Carlo Tutup Usia

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Umat katolik Balikpapan, Berduka. Pastor Carlo Bartolini Yalai dari kongregrasi Oblat Maria Imaculata (OMI) yang telah mengabdikan diri sebagai misionaris di Kalimantan Timur meninggal dunia, Senin (09/01/2023).

Romo Carlo begitu beliau lekat disapa, meninggal dunia pukul 12.05 WITA di Pastoran Paroki St. Petrus dan Paulus Jalan Dahor, Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan Barat.

Dalam misa arwah yang di hadiri ratusan umat Katolik, Romo Carlo yang wafat di usia 86 tahun, terlihat berbaring dalam damai di dalam peti putih dengan ornamen mewah dan berhias gambar perjamuan terakhir Yesus bersama dengan murid-muridnya.

Superior Dustrict OMI Balikpapan, Romo Ignasius Priyantoro (Romo Toro) mengatakan, jenazah Romo Carlo disemayamkan di Gereja Dahor Balikpapan mulai Senin-Rabu, 09-11 Januari 2023 sambil ditunggui umat dengan tirakatan.

“Pada Kamis 12 Januari 2023, jenazah akan dipindahkan ke Kapel St. Eugenius De Mazenod, Biara OMI Regina Pacis. Keesokan harinya yakni Jumat 13 Januari 2023 dilaksanakan misa requiem dan berikutnya jenazah Pastor Carlo akan dimakamkan di lokasi ziarah Pemakaman dinding, Kapel St. Eugenius De Mazenod, Biara OMI Regina Pacis,” kata Romo Toro.

Saat ditemui wartawan, Romo Toro yang merupakan pejabat pastor kepala di Gereja Katolik Paroki St. Petrus Dan Paulus Jalan Dahor menceritakan, Romo Carlo sudah sepuh dan kesehatannya menurun.

“Almarhum salah satu misionaris asal Italia yang mendapatkan gelar dari suku dayak tidung pala (saat ini Kabupaten Tanah Tidung) Kalimantan Utara, dengan gelar “Yalai” kerena kebaikannya dengan warga dayak di daerah terpencil,” ungkap Romo Toro.

Menurutnya, mendiang Romo Carlo begitu akrab dengan para pastor, suster dan umat serta anak-anak. Sementara bagi Romo Toro sendiri, sosok almarhum merupakan guru yang humanis dan murah hati serta sangat suka bercanda, baik sesama pastor maupun dengan umat.

“Romo Carlo, pribadi yang menyenangkan, humoris, periang suka menolong dan pendoa, setia bagi umat. Sehingga kepergian Romo Carlo membuat kesedihan mendalam bagi semua umat Katolik di Paroki St Petrus Dan Paulus Jalan Dahor Balikpapan,” ujar Romo Toro.

“Kami sangat kehilangan sosok guru periang dan pendoa yang setia bagi umat, Sebelum meninggal Romo Carlo sempat ajak saya jalan-jalan. Tapi belum sempat terlaksana, Romo Carlo sudah duluan pergi menghadap Bapa di surga,” imbuh Romo Toro.

Almarhum Pastor Carlo Bartolini Yalai OMI lahir di Domodossola, Italia. Mengikrarkan Kaul Pertama dalam kongregrasi OMI tahun 1957 di Ripalimosani, Italia. Tahbisan Imam pada 24 Februari 1963 di St. Georgio Canavesa.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed