Kabargupas.com, PPU – Sebagai upaya membangun Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang optimal untuk memberdayakan masyarakat, partisipasi dari setiap pemangku kepentingan menjadi pondasi yang harus dimiliki.
Mendukung hal tersebut, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) terkait Rencana Strategis dan Rencana Kerja program CSR tahun 2023-2027 di wilayah ring 1 perusahaan.
Program yang disinergikan yaitu program Warga Siaga Sehat (WASIAT), Ketahanan Pangan Giri Mukti (KENARI), dan Kampung Inggris di Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (09/02/2023)
FGD pertama dilaksanakan di Pendopo Aula Kepala Desa Giri Mukti yang dihadiri oleh Kepala Desa, Badan Pemberdayaan Desa Girimukti, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Girimukti, PKK, Babinsa, Babinkamtibmas, Penyuluh Pertanian Lapangan, Bumdes, Kepala Puskesmas Petung dan Bidan Desa Girimukti.
Keterlibatan pemangku kepentingan yang terlibat membuka banyak potensi agar program TJSL di Desa Girimukti dapat bersinergi.
PT KPI Unit Balikpapan sendiri memiliki dua program TJSL di Desa Girimukti yaitu WASIAT Dewi Shinta yang bergerak di aspek Kesehatan masyarakat dan lingkungan serta Program KENARI yang digerakkan oleh Kelompok Tani Bina Usaha Muda yang bergerak dalam bidang pertanian holtikultura.
“Momen ini adalah ajang untuk kelompok dan pemangku kepentingan menyampaikan aspirasinya. Saran dan masukan dari masing-masing pihak akan menjadi kerangka bagi kita semua baik kelompok binaan Pertamina, Pemangku Kepentingan, Masyarakat dan Perusahaan untuk menyusun rencana yang terarah dan terukur. Harapannya, FGD ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Giri Mukti ini” ujar Kepala Desa Giri Mukti, Hendro Jatmiko.
FGD kedua dilangsungkan di wilayah Kelurahan Lawe-Lawe. Di kelurahan, PT KPI Unit Balikpapan memiliki binaan yang menyasar aspek Pendidikan. FGD ini dihadiri langsung oleh Lurah Lawe-Lawe, Perwakilan Dinas Pendidikan PPU, Perwakilan Pengajar dan Orang tua murid atau Parents Assosiation.
FGD yang dilaksanakan di Gazebo Kampung Inggris Lawe-Lawe ini sebagai penguatan pondasi persiapan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan modal dasar menuju calon Ibu Kota Negera (IKN).
Salah satunya melalui Program Kampung Inggris Lawe-Lawe sebagai salah satu upaya mempersiapkan generasi yang siap menyambut IKN 2024. Program ini juga sejalan dengan kurikulum Pendidikan saat ini dimana Kurikulum Merdeka Belajar memberikan kesempatan bagi Kampung Inggris untuk dapat dimanfaatkan instansi Pendidikan di PPU sebagai salah satu lokasi yang sangat memadai untuk proses pembelajaran dengan konsep luar ruangan dan dekat dengan Alam.
“Kampung Inggris ini merupakan potensi besar di PPU khususnya di Kelurahan Lawe-Lawe. Dunia pendidikan saat inipun mulai mengarah ke nuansa pendidikan yang diterapkan di Kampung Inggris dimana konsep belajar di ruang terbuka,” kata Ismail, Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan PPU.
“Melalui FGD ini kami akan melihat kembali potensi yang dapat dikerjasamakan dan didukung oleh kami dari Dinas Pendidikan. Semoga apa yang diperoleh dalam diskusi ini mampu memberikan hal baik di rencana kedepannya, khususnya bagi generasi muda kita agar dapat bersaing,” imbuhnya.
Terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin menyampaikan, FGD yang dilaksanakan di 2 tempat tersebut merupakan langkah yang dilakukan oleh PT KPI Unit Balikpapan agar perusahaan dan kelompok mitra binaan dapat mendapatkan masukan untuk pengembangan program dimasa depan.
“FGD ini merupakan wadah mempertemukan semua pemangku kepentingan yang sama-sama kita yakini memiliki tujuan yang sama memandirikan masyarakat,” kata Chandra.
Penghidupan yang layak dan perbaikan taraf hidup menjadi hal dasar yang harus diusahakan untuk mensejahterakan masyarakat dan hal tersebut merupakan salah satu keharusan yang perlu dicapai di dalam program-program TJSL perusahaan.
“Kesejahteraan masyarakatpun dapat dicapai melalui program-program yang fokus dalam memperhatikan aspek pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi,” ujar Chandra.
Chandra menjelaskan, PPU juga merupakan wilayah operasional PT KPI Unit Balikpapan. Selain Balikpapan, PPU juga menjadi fokus Pertamina dalam melaksanakan program TJSL perusahaan. FGD ini menjadi salah satu upaya untuk mensinergikan antara program binaan dengan stakeholder terkait.
“Harapannya melalui tiga bentuk program binaan kami yaitu Kampung Inggris Lawe-Lawe, WASIAT Dewi Shinta dan KENARI di PPU dapat membantu Pemerintah Daerah dalam menguatkan persiapan Penajam Paser Utara dalam menyambut IKN 2024,” jelas Chandra.
Melalui FGD yang dilaksanakan diharapkan kelompok akan semakin maju dan mendapatkan dukungan dari semua pemangku kepentingan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap agar kelompok binaannya mampu menjadi kelompok yang tangguh dan mandiri sehingga tercipta keberlanjutan untuk penghidupan yang lebih baik dari segi sosial, ekonomi, dan lingkungan,” tutup Chandra. (*/adv)
Comment