Kabargupas.com, SAMARINDA – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur (DPRD Kaltim), Rusman Ya’qub, mengaku heran dengan kondisi di Perumahan Bumi Citra Lestari di Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.
Pasalnya, kawasan perumahan tersebut hingga kini belum mendapatkan fasilitas air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana Kota Samarinda.
“Saya merasa kehadiran di sini membuka hal yang betul-betul menginspirasi. Bahwa ada jalan lingkungan rusak, serta jalan akses masuk tidak memadai. Semestinya di tengah kota, apalagi ibu kota provinsi, tidak ada kondisi seperti ini,” ujar Rusman Ya’kup, Rabu (15/02/2023.
Rusman Ya’qub menjelaskan, kondisi masyarakat Perumahan BCL menjadi suatu keanehan di tengah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim mencapai Rp 17,2 triliun.
“Ini menjadi perhatian bagi anggota legislatif. Bahwa masih ada pekerjaan rumah di hadapan mata yang sampai saat ini belum dituntaskan,” bebernya.
Rusman Ya’qub menambahkan, perihal akses jalan di Perumahan BCL, ini tentu berdampak pada semua aspek aktivitas masyarakat. Sebab lantaran akses jalannya tidak memadai, maka beban hidup masyarakat juga cukup tinggi.
“Sampai untuk mendapatkan fasilitas air bersih yang layak untuk kebutuhan rumah tangga harus membeli dari luar, bahkan menggunakan galon untuk mencuci sayur, ikan, dan lainnya,” urainya.
“Kemudian hal yang dikhawatirkan, dengan kondisi jalan yang rusak tersebut jika ada hal-hal mendesak seperti sakit atau ibu yang mau melahirkan akan kesulitan mengevakuasi secara cepat,” tambah Rusman Ya’qub.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengungkapkan, Perumahan BCL posisinya tidak terlalu jauh dengan lingkaran pemerintahan. Apalagi, jaraknya tidak sampai 5 kilometer dari gedung DPRD Kaltim. Bahkan tidak jauh dari beberapa kantor dinas provinsi.
“Tapi masih ada perumahan tidak memiliki fasilitas air bersih yang layak, tidak ada penerangan jalan akses, serta kondisi jalan komplek tidak memadai,” jelasnya.
Rusman menyatakan, keluhan masyarakat seputar air yang tak layak digunakan untuk mandi cuci kakus tentu perlu menjadi catatan khusus. Itu sebabnya, keluhan ini nantinya diperjuangkan ke parlemen dan dikoordinasikan ke pemerintah daerah sebagai eksekutor.
“Cukup menyedihkan jika melihat kondisi warga di Perumahan BCL sampai saat ini belum mendapatkan fasilitas air bersih, padahal jika melihat posisinya tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan,” katanya.
“Ini paradoks. Di tengah gencarnya provinsi mempersiapkan diri sebagai penyangga utama IKN (Ibu Kota Negara, Red.),” tutup Rusman. (adv)
Comment