Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Kelangkaan gas elpiji tabung 3 Kilogram (Kg) kembali dirasakan warga Balikpapan akhir-akhir ini. Selain sulit didapat, gas elpiji yang biasa disebut gas melon ini harganya juga semakin melejit alias mahal. Rata-rata pertabung di tingkat pengecer saat ini harga jualnya berkisar Rp 30-35 ribu. Itupun jika beruntung, karena gas elpiji subsidi yang disalurkan ke agen dirasakan warga saat ini mulai langka stoknya.
Bahkan, satu tabung gas elpiji 3 Kg pada H plus 1 Iduladha 1444 Hijriyah harganya tembus di harga Rp 50 ribu pertabung. Belum diketahui capaian harga tersebut disebabkan oleh apa hingga gas elpiji 3 Kg itu makin membuat warga menjerit.
“Satu hari setelah Lebaran Iduladha, elpiji gas melon harganya mencapai Rp 50 ribu. Itu ibu saya beli. Sepertinya ditingkat pengecer itu. Ya mau tak mau tetap dibeli karena dibutuhkan,” kata Riyan, salah satu warga Balikpapan saat ditemui media ini di Kantor DPRD Balikpapan, Senin (03/07/2023).
Tak hanya Riyan, langkanya gas elpiji melon juga dikeluhkan Yana, warga RT 35 Manggar, Balikpapan Timur juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 Kg di kawasan tersebut. Untuk mendapatkan gas melon itu, warga harus antre sekira pukul 04.00 dini hari atau sebelum salat Subuh di salah satu agen gas elpiji di kawasan Manggar.
“Di agen memang harga elpiji 3 Kg dijual Rp20 ribu, tapi antrenya harus sebelum salat Subuh. Itu pun terbatas hanya 50 tabung. Lewat 50 tabung bakal gak kebagian,” kata Yana.
“Di pengecer juga ada tapi harga jualnya tinggi, Rp 50-65 ribu pertabung. Itupun kalau ada. Mungkin karena langka jadi pengecer jualnya kasih harga tinggi,” imbuhnya.
Menurut Yana, warga saat ini berharap, ketersediaan gas elpiji 3 Kg kembali normal. Karena keberadaan gas elpiji melon diduga mengalami pengurangan stok hingga gas elpiji 3 Kg tersebut mengalami kelangkaan.
“Kami warga Manggar sangat berharap sekali kepada pemerintah kota Balikpapan untuk bisa mengatasi permasalahan ini. Warga sudah jenuh dan kecewa karena gas elpiji 3 Kg sulit didapat. Andapun ada harganya selangit,” tutup Yana.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment