Kabargupas.com, NUNUKAN – Komitmen pemerintah untuk pemerataan pelayanan dan akses ketenagalistrikan bagi masyarakat kembali diwujudkan dengan penyalaan 3 desa diperbatasan Malaysia melalui dana PMN (Penyertaan Modal Negara).
Penantian warga 3 desa Kecamatan Sei Menggaris Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara untuk menikmati listrik akhirnya terwujud setelah PLN berhasil mengoperasikan listrik 24 jam bagi 3 desa tersebut pada awal Juni 2023.
General Manager PLN UID Kaltimra Joice Lanny Wantania mengatakan, total kurang lebih ada sekitar 500 pelanggan yang terdata pada penyalaan kali ni meliputi 3 desa yaitu Desa Sekaduyan Taka, Tabur Lestari dan Desa Semaja.
“Proses energize untuk 3 desa di Sei Menggaris ini sudah mulai dilakukan bulan februari lalu hingga akhirnya dapat beroperasi pada bulan Juni 2023,” kata Joice dalam siaran resminya, Selasa (04/07/2023).
“Kami berharap masuknya listrik di 3 desa ini dapat memajukan segala sektor kehidupan yang ada seperti ekonomi, sosial, pendidikan dan sektor pendukung lainnya yang bergantung pada listrik,” tambahnya.
Menurut Joice, sepanjang 2023 sudah ada 7 desa yang berhasil dioperasikan 24 jam termasuk 3 desa di Sei Menggaris menggunakan dana PNM.
“Untuk provinsi Kaltara hingga Juni 2023 sudah ada 7 desa yang berhasil kita tingkatkan operasional jam nyalanya menjadi 24 jam yang tersebar di 3 kabupaten yaitu Bulungan (Naha Aya, Lepak Aru, dan Long Pari), Tana Tidung (Tengku Dacing) dan yang baru saja dinyalakan di Sei Menggarins ini (Sekaduyan Taka, Tabur Lestari dan Semaja),” ungkapnya.
“Dengan support yang luar biasa dari pemerintah melalui dana PNM membuat semangat kami untuk terus menerangi Nusantara takkan berhenti disini. Kami berharap energi berkeadilan bisa terwujud bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat Kalimantan Utara,” tandasnya.
Hani, warga Desa Semaja yang rumahnya teraliri listrik pada penyalaan kali ini menyampaikan rasa bersyukurnya kepada PLN yang akhirnya membawa terang untuk desanya. Dirinya juga mengucapkan terima kasih untuk segala pihak yang terlibat terutama PLN yang membuat desanya bisa merasakan listrik menyala 24 jam.
“Anak-anak juga sudah bisa belajar malam hari pakai lampu. Kami juga sudah bisa pake kulkas buat berjualan,” kata Hani.
Penulis: Poniran
Sumber: Humas PLN UID Kaltimra
Comment