Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Belum tuntasnya pengerjaan pembangunan sekolah terpadu di kawasan perumahan Balikpapan Regency juga mendapat perhatian dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Budiono meminta Pemerintah Kota Balikpapan dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan agar benar-benar memperhatikan kondisi sekolah terpadu tersebut. Mengingat tak lama lagi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024-2025 akan dilaksanakan, sementara bangunan sekolah hingga saat ini belum juga selesai.
“Seharusnya pengerjaan proyek sekolah terpadu Balikpapan Regency sudah selesai. Sehingga saat PPDB sudah dapat digunakan oleh masyarakat yang berada di wilayah Balikpapan Selatan,” kata Budiono ditemui awak media di Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, belum lama ini.
Menurut Budiono, ada beberapa pengerjaan pembangunan yang belum selesai dikerjakan. Apalagi, kontraktor pelaksana proyek yakni PT Sarjis Agung Indrajaya, diketahui sudah mendapat sanksi berupa pemutusan kontrak atau blacklist akibat tak dapat menyelesaikan pekerjaan senilai Rp 33 miliar sesuai waktu yang sudah ditetapkan.
“Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan optimistis sekolah terpadu di Balikpapan Regency sudah bisa digunakan saat PPDB tahun ini. Jika kami dilihat, masih banyak pengerjaan yang belum diselesaikan oleh kontraktor dan perlu segera ditindaklanjuti,” ujar Budiono.
Dia menyampaikan, pihaknya belum tahu seperti apa evaluasinya. Sebab anggarannya sudah sampai finis. Sehingga pihaknya juga belum mengetahui sanksi apa yang diberikan kepada pihak kontraktor, bisa saja denda atau di blacklist itu semua dinas terkait yang tentukan.
“Jadi banyak hal yang membuat proses pengerjaan sekolah terpadu terhambat. Salah satunya tidak dibayarkannya gaji pekerjanya. Pihaknya juga meminta Pemerintah Kota Balikpapan untuk melakukan pengawasan setiap proyek yang sedang berjalan, mengingat anggaran yang digunakan untuk proyek-proyek tersebut cukup besar,” tutup Budiono.
Seperti diketahui, menjelang pelaksanaan PPDB 2024, sekolah terpadu di kawasan Balikpapan Regency yang diharapkan menjadi salah satu solusi penanganan persoalan PPDB di Balikpapan Selatan, proyek pembangunan sekolah terpadu senilai Rp 33 miliar tersebut sampai sekarang tak kunjung tuntas.
Akibat belum tuntasnya proyek ini, dikhawatirkan proses PPDB 2024 di kawasan Balikpapan Selatan, khususnya bagi warga di sekitar perumahan Balikpapan Regency, terganggu.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment