Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskor Hindunesia) Kalimantan Timur (Kaltim), Prajaniti Kota dan Perhimpunan Pemuda Hindu Balikpapan kembali melaksanakan kegiatan sosial kemanusiaan dengan mengunjungi salah satu sesepuh umat Hindu Kota Balikpapan yang saat ini sedang mengalami gangguan kesehatan (sakit), Minggu (12/05/2024), pukul 15.00 WITA.
Sesepuh umat Hindu yang juga sekaligus menjadi Pinandita Pura Prajapati KM 16 Karang Joang Balikpapan Utara, Jero Mangku Made Amerta (68), lahir di Desa Rendang Karangasem, Bali tahun 1952. Sedangkan Istrinya Jero Mangku, Ni Made Sriati lahir di Bali pada 31 Desember 1966.
Keduanya, saat ini mengalami gangguan kesehatan sehingga tidak dapat melakukan aktifitas baik untuk menafkahi keluarga maupun memimpin persembahyangan umat Hindu di Kota Balikpapan.
Melihat hal tersebut, Ketua Puskor Hindunesia Kaltim yang juga Wakil Ketua Bidang Kesra Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Kaltim, AKBP Purn. I Nyoman Buda S.H didampingi pengurus Prajaniti dan Pradah Balikpapan mendatangi kediaman Jero Mangku Made Amerta tersebut.
“Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, kami hadir tak sekadar memberikan bantuan dana, tapi kami juga melaksanakan santi puja (berdoa bersama) untuk kesembuhan beliau berdua,” kata I Nyoman Buda.
Puskor Hindunesia Kaltim, menurut I Nyoman Buda, akan terus melakukan kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan dalam bentuk kegiatan nyata. Tak hanya membantu warga yang mengalami gangguan kesehatan, tapi juga membantu warga yang mengalami musibah kebakaran.
“Bukan hanya warga yang mengalami gangguan kesehatan, Puskor Hindunesia juga peduli dan membantu terhadap warga yang mengalami bencana seperti kebakaran di Kutai Timur (Kutim) dan Balikpapan, serta juga memberikan bantuan terhadap warga yang kurang beruntung di Samarinda,” ujar I Nyoman Buda.
Seperti diketahui, memberikan bantuan kepada sesama umat dalam Agama Hindu sesuai dengan Kitab Suci Agama Hindu Sarasamuscaya Sloka 252 yang berbunyi “macam-macam orang yang harus digembirakan hatinya, ialah orang yang letih lesu, orang yang berpenyakitan, orang yang hina dina dan miskin, orang yang ketakutan, orang yang kelaparan, orang yang sakit, serta menderita kesengsaraan, orang yang diambil kepunyaannya, dirampas, dirampok, yaitu orang yang ditimpa segala macam kehilangan, orang yang mengalami kedukaan dan kesedihan hati, sedemikian banyaknya perincian orang-orang yang harus digembirakan, dihibur, atau dilipur hatinya”.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment