Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN), Pemerintah Kota Balikpapan, melalui Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau biasa disebut PDAM Balikpapan, terus berbenah dalam upaya menambah atau meningkatkan air baku.
Terbaru, PTMB akan melakukan desalinasi di tiga titik di Kota Balikpapan. Desalinasi saat ini masih dalam kajian. PTMB berharap desalinasi tersebut bisa segera dilaksanakan.
“Itu ada tiga titik, mudah-mudahan itu bisa segera dapat dilaksanakan. Kemudian BWS juga akan kita follow up untuk revitalisasi sumur-sumur yang bisa kita manfaatkan. Namun semua itu butuh waktu,” kata Yudhi Saharuddin, Direktur Utama (Dirut) PTMB ditemui wartawan usai jumpa pers di Kantor PTMB Jalan Ruhui Rahayu I Balikpapan, Minggu (02/06/2024).
Saharuddin, menambahkan, tiga titik yang sudah disurvei untuk desalinasi itu di Kampung Baru (ada 3 titik, tapi 1 saja yang direkomendasikan, red), mengingat di kawasan tersebut tingkat pencemarannya cukup tinggi. Jadi, ada satu yang dipilih yaitu dekat pelabuhan yang ada area rumah sakit.
“Saat ini sih masih dalam kajian di Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) karena dalam penyediaan air baku itu ada di Pemerintah Kota, dalam hal ini Bappeda Kota Balikpapan. Insyaallah malam ini kita akan melaporkan ke Pak Wali untuk kegiatan tersebut. Karena kita sudah rapat dengan penyediaannya kemarin,” jelasnya.
Kalau untuk yang Payau (air payau, red), ujar Saharuddin, suratnya sudah dikirim ke PTMB, dan PTMB juga sudah melakukan rapat. Itu ada dua titik, yaitu di Somber sama di Manggar. Pihaknya berharap, semua bisa dipermudah dan bisa menambah kapasitas debit air baku di Balikpapan.
“Mudah-mudahan itu juga dipermudah dan bisa menambah kapasitas debit air baku di Balikpapan. Untuk nilai anggaran, saat ini masih survei lokasi aja, belum didetailkan mengenai anggarannya berapa. Nanti mungkin di pertemuan berikutnya baru keluar angka,” tandasnya.
“Mudah-mudahan itu bisa lah dilaksanakan, tapi apa pun, menurut saya, untuk memenuhi kebutuhan dasar harusnya kita tidak terlalu berpikir tentang berapa biayanya, tapi berpikir bagaimana masyarakat bisa mendapatkan air bersih,” imbuh Saharuddin.
Agar program desalinasi bisa terealisasi di 2025, kata Saharuddin, pihaknya meminta Pemerintah Kota Balikpapan, dalam hal ini BPKAD dan Bappeda, untuk bisa memaksimalkan perannya. Karena ini lama, paling lambat bisa di 2026. Tapi dirinya berharap sekali tahun 2025 masalah-masalah yang dirasakan sekarang sudah bisa diselesaikan.
“Tapi untuk menyelesaikan permasalah-permasalahan masyarakat saat ini kita akan perbaiki jaringan pipa, memperbaiki pipa-pipa yang bocor, lalu mengatur supaya kita mengurangi kehilangan air agar bisa maksimal kita kirim ke masyarakat,” tukasnya.
“Doain semua. Mudah-mudahan apa yang saya lakukan sama tim ini bisa segera dimudahkan dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” tutup Saharuddin.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment