Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Di tengah isu adanya pembatasan BBM dan LPG, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan bahwa kewenangan ada atau tidaknya pembatasan tersebut berada di tangan regulator atau Pemerintah.
“Jadi memang, kalau terkait dengan polemik masalah pembatasan atau tidak, sekali lagi Pertamina tidak menjawab kearah sana karena itu ranahnya regulator atau pemangku kebijakan (Pemerintah, red). Tapi yang pasti sekarang kita sudah melakukan upaya-upaya, termasuk salah satunya program subsidi tepat, baik BBM maupun LPG,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra kepada wartawan dalam sebuah kegiatan, Selasa (16/07/2024).
Menurut Arya, untuk BBM jenis solar saat ini sudah berjalan subsidi tepatnya. Sementara kalau subsidi Pertalite, saat ini sedang dilakukan pendataan. Di Kalimantan Timur ini, terang Arya, sudah sekitar 150 ribu kendaraan terdaftar (sementara roda 4, red). Nantinya, apabila memang pemangku kebijakan atau Pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai pembatasan, pihaknya sudah punya data.
“Jadi memang data ini yang selalu kita lakukan penguatan biar nanti kalau memang ada kebijakan-kebijakan tersebut (subsidi, red) kita sudah siap. Nah, untuk LPG juga seperti itu. KTP sudah mulai diterapkan saat pembeliannya di pangkalan-pangkalan,” jelas Arya.
“Dan sampai dengan ini data juga sudah mulai masuk, angkanya nanti menyusul, dan nanti itu kalau memang sudah ada aturan ada aturan dari Pemerintah, seperti yang sudah disampaikan sebelum-sebelumnya, kita sudah memiliki base data tersebut,” imbuhnya.
Saat ini, lanjut Arya, pihaknya belum melakukan pendaftaran untuk roda dua karena masih fokus ke roda 4. Pasalnya, jumlah kendaraan roda 2 di Balikpapan saat ini sudah terlalu banyak, yang ditakutkan akan terjadi antrean lebih panjang lagi di SPBU saat pendaftaran.
Terkait peningkatan konsumsi BBM, ujar Arya, untuk BBM jenis Pertalite saat ini memang sesuai dengan kuota yang disalurkan. Bahkan, sampai saat ini pun, sebenarnya kalau kuota masih ada sekitar 40 an persen. Artinya, kalau dari segi kuota itu masih mencukupi.
“Kalau kita mau melihat, sebenarnya penyaluran itu dari Pertamax. Kalau Pertamax itu konsumsi di Balikpapan diangka 7 ribu – 8 ribu Kiloliter (KL) perbulan. Artinya, kalau dari segi penyaluran, sebenarnya Pertalite itu ada kuota, jadi memang terbatas. Itu kenapa, kalau kita katakan antrean panjang menunggu Pertalite, ya karena memang ada kuota disitu,” jelasnya.
“Total kuota BBM jenis Pertalite yang tersiapkan setiap harinya di Kalimantan Timur sekitar 4 ribuan KL. Dan ini memang sudah sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Pemerintah,” tutup Arya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment