by

Hadir di Reses Anggota DPRD, PTMB Jelaskan Kondisi Air Baku Balikpapan

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pertumbuhan penduduk Kota Balikpapan yang semakin banyak, dipastikan juga berpengaruh terhadap ketersediaan air di masyarakat.

Terlebih dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) serta keberadaan megaproyek Pertamina yakni RDMP yang melibatkan banyaknya tenaga kerja yang tinggal di Balikpapan, juga menjadi salah satu penyebab makin sulitnya air bersih di kota ini.

Hal itu dijelaskan oleh Staf Humas Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau yang lebih dikenal dengan sebutan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Balikpapan, Nadilah di hadapan ratusan warga RT 39 Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan Barat saat mendampingi sejumlah pejabat PTMB dalam kegiatan reses anggota DPRD Balikpapan, Ari Sandi.

“Sekarang Balikpapan adalah penyangga IKN. Kalau dengar kata IKN saat ini ramai, padat, itu satu. Jadi masyarakatnya bertambah. Kemudian ditambah dengan aktivitas dari teman-teman di RDMP. Jadi semakin ramai ya Bapak Ibu ya. Itu sebenarnya permasalahannya,” kata Nadilah, Rabu (13/11/2024) malam.

Air di kota Balikpapan ini, menurut Nadilah, tidak sepadan dengan jumlah penduduknya yang sekarang hampir menembus angka 1 juta jiwa. “Jadi air kita itu, kalau ibarat kata, misalnya segini, biasanya kita konsumsi untuk berdua. Tetapi sekarang segini kita konsumsi untuk bersepuluh,” ungkapnya.

Kemudian, tambah Nadilah, dengan kondisi seperti ini, Kota Balikpapan itu sumber airnya dari air hujan. Air hujan yang ditampung. Di Balikpapan ada tiga, yaitu di Waduk Teritip, Waduk Manggar dan juga ada sumur dalam.

“Sumur dalam itu sebenarnya sudah tidak boleh. Tapi sangking urgent, saking gawatnya kondisi air di Balikpapan, maka terpaksa kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat,” tukas Nadilah.

Mau tidak mau dan suka tidak suka, lanjut Nadilah, masyarakat harus menyadari kalau hidup di kota yang tidak ada sumber air baku. Beda dengan Samarinda yang memiliki air baku untuk PDAM-nya dari Sungai Mahakam.

Dengan kondisi seperti ini, PTMB atau PDAM melakukan berbagai upaya selain pemenuhan air baku, pihaknya juga melakukan peremajaan pipa distribusi air baku yang saat ini kondisinya sangat tua, keropos serta rentan bocor.

“Tapi Alhamdulillah, setelah 30 tahun akhirnya insteruksi dari Wali Kota ke Direktur PTMB, bahwa per Januari kemarin diganti pipanya. Dan itu sudah kita laksanakan di MT Haryono, depan Mi Gacoan hingga Jalan Agung Tunggal,” jelasnya.

“Sudah dilakukan penggantian atau peremajaan pipa tersebut dan diganti dengan pipa yang lebih kokoh atau lebih kuat lagi supaya tidak ada lagi kebocoran dan juga supaya tekanannya bisa naik, yang Insyaallah bisa mengalir ke rumah Bapak Ibu sekalian,” imbuhnya.

Nadilah menegaskan, itu yang sudah lakukan PTMB untuk mengatasi permasalahan air di Balikpapan. Sebenarnya, ujar Nadilah, ada lagi program kinerja PTMB yang saat ini sedang dalam perencanaan yaitu akan melakukan desalinasi, penambahan-penambahan pipa.

“Ada lagi program kinerja kita yaitu akan melakukan desalinasi. Tapi saat ini kita fokus peremajaan pipa,” tutupnya.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed