by

Revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur Siap Dimulai 2026, Pemkot Balikpapan Siapkan Anggaran Rp45 Miliar

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menargetkan proyek revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur dapat dimulai pada tahun 2026. Proyek senilai Rp45 miliar ini menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Balikpapan dalam memperkuat sektor perdagangan rakyat.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar, mengatakan penyusunan Detail Engineering Design (DED) sedang dipercepat agar pekerjaan fisik bisa segera dimulai tahun depan.

“Penyusunan DED sedang kami percepat agar tahun depan proses fisik bisa langsung dimulai. Kami ingin revitalisasi ini berjalan efektif dan benar-benar menjawab kebutuhan pedagang serta masyarakat,” ujar Haemusri, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, proyek revitalisasi ini merupakan langkah strategis Pemkot Balikpapan untuk membangun pasar tradisional yang lebih tertata, higienis, dan berdaya saing, seiring pesatnya perkembangan kota.

Dari total lahan yang akan digunakan untuk pengembangan pasar, sekitar lima hektare telah berstatus clear and clean. Sementara sebagian kecil lahan lainnya masih dalam proses administrasi di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).

“Kita fokus dulu di lahan yang tidak bermasalah. Enam hektare sisanya masih kami koordinasikan dengan BKAD agar semua sesuai ketentuan,” jelas Haemusri.

Agar aktivitas ekonomi tidak terganggu selama proses pembangunan, Disdag telah menyiapkan lokasi penampungan sementara bagi para pedagang. Lokasi tersebut akan dilengkapi fasilitas dasar seperti atap pelindung, listrik, dan sanitasi.

Haemusri menambahkan, sosialisasi tahap awal sudah dilakukan bersama BKAD. Pedagang juga dilibatkan sejak awal agar memahami proses dan tidak khawatir terhadap relokasi sementara.

“Setelah desain final disetujui, kami akan lanjutkan sosialisasi tahap kedua,” katanya.

Haemusri menegaskan, revitalisasi Pasar Inpres tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun ekosistem perdagangan rakyat yang modern dan berkelanjutan.

Dengan fasilitas yang lebih baik, pasar diharapkan menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat sekaligus destinasi belanja yang menarik bagi warga maupun wisatawan.

“Pembangunan ini bukan hanya mengganti bangunan lama, tetapi juga membangun semangat baru bagi pelaku usaha kecil. Kami ingin pasar ini menjadi ruang ekonomi yang nyaman, bersih, dan berdaya saing,” tuturnya.

Haemusri berharap proyek ini menjadi titik awal modernisasi seluruh pasar tradisional di Balikpapan. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan program.

“Pasar bukan lagi hanya tempat jual beli, tapi juga cerminan kehidupan sosial dan budaya kota. Kalau kita bangun dengan hati dan semangat kebersamaan, hasilnya pasti membawa perubahan besar bagi kesejahteraan masyarakat Balikpapan,” pungkasnya.

Poniran | Nur

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed