Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Sebanyak empat anak berusia 7 hingga 8 tahun di RT 23, Kelurahan Telagasari, Kota Balikpapan, diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan seorang buruh lepas.
Dari hasil visum rumah sakit, dua dari empat korban dinyatakan mengalami luka robek di bagian kemaluan, sementara dua korban lainnya dinyatakan negatif.
Keempat korban masing-masing berinisial AZ (7), MA (8), SA (8), dan NA (8). Pihak keluarga menduga masih ada korban lain yang belum berani mengungkapkan peristiwa serupa karena mengalami trauma. Hingga kini, terduga pelaku disebut masih bebas berkeliaran di lingkungan tempat tinggal korban.
Kasus dugaan pencabulan tersebut telah dilaporkan ke Polresta Balikpapan. Dua laporan resmi tercatat, yakni laporan orang tua korban AZ pada 28 November 2025 dengan Nomor: LP/B/378/XI/2025/SPKT Satreskrim Polresta Balikpapan Polda Kaltim.
Laporan kedua disampaikan ibu korban MA pada 12 Desember 2025 dengan Nomor: LP/B/389/XII/2025/SPKT Satreskrim Polresta Balikpapan Polda Kaltim, atas dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Edy, ayah korban AZ, mengungkapkan dirinya mengetahui peristiwa tersebut dari istrinya, yang mendapat pengakuan langsung dari anak mereka.
“Saya sangat sakit hati. Anak saya sekarang trauma. Kami berharap pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai hukum karena sampai saat ini masih berkeliaran,” ujar Edy saat ditemui, Rabu (17/12/2025), didampingi Ketua LPM Telagasari Gandung dan Nining, perwakilan perempuan RT 23 Telagasari.
Hal senada disampaikan Siti, ibu korban MA. Ia mengaku baru mengetahui anaknya menjadi korban setelah mendapat informasi dari tetangga yang anaknya juga mengalami kejadian serupa.
“Setelah visum, anak saya dinyatakan mengalami luka robek. Sekarang anak saya trauma dan ketakutan karena pelaku masih bebas di sekitar lingkungan kami,” kata Siti.
Sementara itu, Ketua LPM Telagasari, Gandung, meminta aparat kepolisian segera menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut guna mencegah terjadinya korban tambahan.
“Situasi di RT 23 sudah tidak kondusif. Kami khawatir pelaku kembali melakukan perbuatannya terhadap anak-anak lain,” ujarnya.
Poniran | Nur











Comment