Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Perwakilan Kalimantan Sulawesi (SKK Migas Perwakilan Kalsul) memastikan pemerintah terus menjamin ketersediaan energi nasional, baik melalui pengembangan energi baru terbarukan (EBT) maupun energi fosil.
Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul, Azhari Idris, mengatakan bahwa meskipun pemerintah terus mendorong peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan, kegiatan eksplorasi dan produksi energi fosil, khususnya minyak dan gas bumi, tetap berjalan.
“Pada periode terakhir ini energi baru terbarukan terus ditingkatkan oleh pemerintah. Namun, bersamaan dengan itu kegiatan energi fosil juga tidak berhenti,” ujar Azhari saat coffee morning bareng wartawan di Balikpapan, Jumat (19/12/2025).
Ia menjelaskan, sesuai arahan pemerintah, wilayah Kalimantan dan Sulawesi tetap menjalankan kegiatan produksi minyak dan gas bumi guna memenuhi kebutuhan energi nasional. Menurutnya, meskipun di beberapa wilayah telah disiapkan transisi menuju energi baru terbarukan, penggunaan energi fosil masih dibutuhkan dalam jangka waktu yang cukup panjang.
“Dari data statistik terlihat kebutuhan energi fosil masih cukup tinggi dari hari ke hari. Sementara kemampuan energi baru terbarukan untuk memenuhi lonjakan kebutuhan tersebut belum sepenuhnya tercukupi,” jelasnya.
Karena itu, pemerintah menetapkan gas bumi sebagai energi transisi menuju energi baru terbarukan. Target pemanfaatan energi bersih tersebut diharapkan dapat terealisasi secara bertahap hingga tahun 2060.
Azhari menambahkan, saat ini berbagai bentuk energi baru terbarukan mulai dikembangkan, seperti tenaga surya, panas bumi, hingga pembangkit listrik tenaga air dan angin. Di Sulawesi, salah satu daerah bahkan telah memanfaatkan tenaga angin sebagai sumber energi listrik.
“Ini merupakan upaya berkelanjutan pemerintah agar ke depan energi baru terbarukan dapat digunakan secara luas oleh masyarakat,” katanya.
Terkait capaian produksi, Azhari menyebutkan SKK Migas Kalsul optimistis lifting minyak pada 2025 dapat melampaui angka 605 ribu barel per hari. Dalam sisa waktu tahun ini, pihaknya akan menjaga ritme produksi agar target tersebut tercapai.
Sementara itu, target produksi minyak dan gas bumi nasional pada 2026 ditetapkan sebesar 610 ribu barel per hari. SKK Migas akan terus berupaya meningkatkan kinerja melalui penambahan kegiatan eksplorasi dan produksi.
“Untuk wilayah Kalimantan Sulawesi, kami optimistis bisa melampaui target rata-rata produksi yang ditetapkan pemerintah, baik untuk minyak maupun gas bumi,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan adanya tambahan produksi dari beberapa lapangan, termasuk kontribusi dari Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan lapangan Pertamina lainnya yang turut mendukung peningkatan produksi di wilayah tersebut.
Poniran | Nur











Comment