Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan 3 oknum petugas keamanan dan staf Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan dengan korban bernama Anhar, staf salah satu kontraktor, yang sebelumnya sudah berproses di Polresta Balikpapan, berakhir damai, Sabtu (25/12/2021).
Kasus ini berakhir damai setelah korban Anhar (setelah dimediasi oleh sejumlah mediator) mencabut laporannya di Polresta Balikpapan. Itu juga dilakukan karena kasus tersebut terjadi akibat adanya miskomunikasi.
Mediator dari Dinas PU Balikpapan Priono mengatakan, dirinya sebagai saksi dan juga mediator bersama Santi untuk menyelesaikan permasalahan ini, antara 3 orang yakni petugas keamanan dan staf Dinas PU Balikpapan yang berselisih yakni Akhir, Reza, Agung dan korban Anhar.
“Jadi, dalam hal ini kami sudah sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kita anggap ini sebagai kecelakaan, kita anggap sebagai miskomunikasi,” kata Priono di hadapan wartawan dalam jumpa pers yang digelar di salah satu kafe di kawasan Ring Road Jalan MT Haryono Balikpapan.
Kepada awak media Priono berharap, melalui pertemuan ini bisa meng-clear-kan permasalahan, khususnya antara Anhar dan 3 pegawai Dinas PU Balikpapan. Pihaknya juga sudah ada upaya-upaya penyelesaian di Polresta Balikpapan. Dan itu sudah dilakukan oleh pihaknya selaku mediator dibantu mediator lainnya yakni Santi yang menyelesaikan permasalahan ini.
“Kami juga sudah ada upaya-upaya penyelesaian di Polres. Sudah kami lakukan. Kebetulan kami juga dibantu oleh Bu Santi dilakukan oleh pihaknya selaku mediator dibantu mediator lainnya yakni Santi (mediator). Beliau ada mediator menyelesaikan permasalahan ini di Polres,” jelas Nono, sapaan akrab Priono.
Pertimbangan kasus ini diselesaikan secara damai, kata Nono, pihaknya melihat dari permasalahan awal, ini terjadi hanya karena miskomunikasi, baik antara korban maupun pelaku.
“Pertimbangan diselesaikannya kasus ini, terjadi karena adanya miskomunikasi saja. Karena sama-sama anak muda, karena emosi. Untungnya, mereka tidak menggunakan alat,” imbuh Nono.
Mediator dari kubu korban, Iwan Setiawan Batubara mengatakan, pertemuan ini mungkin sudah ke berapa kalinya dengan awak media. Dan ini akhir dari perjalanan dari kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum petugas keamanan dan staf Dinas PU Balikpapan.
“Jadi terakhir ini kita melakukan upaya damai, dalam artian, yang tadi komunikasi kita terjadi mis, bisa terhubung kembali. Saya membawa staf, sekaligus keluarga saya yakni saudara Anhar,” ujar Iwan.
Pihaknya, tambah Iwan, menyambut baik etikat dari tiga oknum petugas keamanan dan staf Dinas PU Balikpapan yang bermasalah dengan korban, terutama staf Dinas PU Balikpapan yang telah menjembatani permasalahan ini hingga dapat diselesaikan secara damai.
“Alhamdulillah terima kasih, terutama Pak Nono (Priono), yang sudah menjembatani permasalahan ini,” kata Iwan.
Terpisah, korban pengeroyokan Anhar mengatakan, setelah dilakukan mediasi, maka pihaknya mengambil keputusan yakni berdamai dengan mencabut laporan dugaan penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum petugas keamanan dan staf Dinas PU Balikpapan.
“Setelah dimediasi, kasus yang saya alami ini akhirnya kita selesaikan secara damai. Saya berharap kasus tersebut tidak terulang lagi di masa mendatang,” kata Anhar.
“Saya juga berharap kepada para pelaku untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya. Setiap melakukan tindakan hendaknya dipikirkan lebih matang lagi,” ujar Anhar.
Sementara itu, oknum petugas keamanan Dinas PU Balikpapan Muhammad Reza Ernawan mewakili 2 rekan lainnya yakni Agung dan Akhir mengaku menyesal atas perbuatan yang dilakukan kepada korban. Dirinya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
“Atas kejadian ini, ke depan saya akan evaluasi diri. Harapannya ya saya bisa lebih baik lagi,” tutup Reza.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment