Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Setelah sukses menyapa penggemar film di 9 kota berbeda, Anti Corruption Film Festival (ACFFEST) 2024 yang digagas Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), akhirnya tiba di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Tidak kalah meriah dari kota-kota sebelumnya, bioskop tempat digelarnya Movie Day Balikpapan pun dipadati oleh lebih dari 400 orang dari berbagai kalangan, yang ikut antusias dengan kehadiran festival film ini.
Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Amir Arief menegaskan, tujuan ACFFEST memang untuk mengingatkan dan mengajak partisipasi masyarakat untuk ikut andil dalam pemberantasan korupsi, salah satunya melalui media seni pertunjukkan. Media ini disinyalir bisa memberikan edukasi pada masyarakat, tanpa merasa digurui.
“Dari jaman dulu manusia itu suka seni pertunjukan. Nah, film adalah salah satu seni pertunjukkan yang lengkap, ada audio, video dengan gerak-gerik, akting yang memukau, menggugah emosi. Maka itu, KPK memilih film sebagai penyebar pesan antikorupsi secara ringan, menggugah emosi penonton supaya nangkep pesannya,” ungkap Amir dalam talkshow Movieday ACFFEST 2024 di XXI E-walk Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (26/07/2024).
ACFFEST sudah hadir selama 10 tahun, dengan submission karya film yang terus meningkat setiap tahunnya. Tercatat sepanjang satu dekade, ACFFEST sudah melahirkan 47 karya ide cerita serta 118 film pendek fiksi yang berhasil tayang di berbagai platform, seperti YouTube, Maxstream, Cinemaworld, Pesawat Garuda Indonesia, Kereta Api Indonesia, Genflix, hingga Bioskop Online.
Untuk itu, dengan adanya helatan ini, Amir berharap, sineas lokal, khususnya di Kota Balikpapan ini, terpacu untuk terus aktif berpartisipasi menuangkan ide kreatifnya dalam bentuk film yang sarat dengan 9 nilai antikorupsi, meliputi jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil (JUMAT BERSEPEDA KK).
“Terpenting melalui festival film ini, ke depan kita bisa membangun ekosistem perfilman nasional yang semakin kuat dengan hadirnya sineas lokal yang mendominasi. Tentunya dengan mengangkat nilai antikorupsi. Apalagi ACFFEST ini merupakan festival film tertua yang dikelola mandiri oleh lembaga/intansi pemerintah. Sehingga bisa dijadikan wadah berkarya sineas di seluruh penjuru Indonesia,” jelas Amir.
Kali ini, dalam movieday Balikpapan, masyarakat disuguhkan dua film pemenang ACFFEST yakni film “Titip Sendal” karya komunitas Historia (Pontianak), pemenang kategori Short Film dari kompetisi Proposal Ide Cerita ACFFEST 2022, serta film “Air Mata Penyesalan” karya Sinema Media Kreatif (Bekasi) yang memenangkan Best Movie Category Short Fiction ACFFEST 2023.
Di kesempatan yang sama, Produser Film Now, Before, and Then, sekaligus juri ACFFEST 2023 Gita Fara, turut memberikan apresiasi untuk gelaran ACFFEST 2024. Sebagai filmmaker profesional, ia melihat ACFFEST bisa menggali potensi sineas lokal yang terkadang kekurangan wadah untuk menyalurkan idenya.
“Ini hal yang luar biasa, ACFFEST ini festival film dari lembaga pemerintah yang konsisten hadir terus selama 10 tahun. Menurut saya sangat menarik karena KPK menggunakan medium film untuk menyampaikan pesan antikorupsi. Apalagi dengan tinggal di Indonesia, kita sangat diberkahi dengan ide cerita. Tidak usah jauh-jauh, cukup lihat kiri-kanan seperti film Titip Sendal, kita sudah bisa membuat ide cerita,” jelas Gita.
Setelah melangsungkan movie day, acara dilanjutkan dengan Community Gathering yakni diskusi lebih dalam mengenai ACFFEST dengan sineas lokal di Domain Creative Art Space, Universitas Mulya, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kolaborasi dengan Berbagai Stakeholder
Sebelumnya, roadshow Movieday ACFFEST 2024 sudah menyapa Kota Medan, Banda Aceh, Makassar, Semarang, Malang, Kupang, Sumbawa, Palu, dan Singkawang, dengan total peserta lebih dari 2500 orang dari berbagai kalangan masyarakat.
Tidak sendiri, ACFFEST 2024 turut berkolaborasi dengan 6 institusi dalam pelaksanaannya yakni Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), GIZ CPFS, Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, ISI Denpasar, serta Komunitas Perfilman seperti Yayasan Minikino, serta Festival Film Pendek AMGMP Ambon. Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Medio Venda di lain kesempatan menambahkan, helatan ini kian spesial dengan keterlibatan 7 sineas nasional dalam pelaksanaan roadshow Movie Day ACFFEST 2024.
Sineas tersebut yakni Rahabi Mandra, Sabrina Rochelle Kalangi, Ismail Basbeth, Irfan Ramli, Makbul Mubarak, Sammaria Simanjutak, dan Gita Fara, yang bergantian menjadi narasumber di 10 kota berbeda, serta Daniel Rifky yang hadir pada saat Launching ACFFEST di Bandung.
Bahkan Rahabi Mandra dan Irfan Ramli dipercaya untuk menjadi kurator dan mentor/narasumber dalam pelaksanaan ACFFEST Regional Wilayah Timur Indonesia (termasuk workshop Pengembangan Ide Cerita dan Naskah serta Produksi Film). Rahabi untuk wilayah Nusa Tenggara (Nusra) dan Irfan untuk wilayah Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
“Kita juga berkolaborasi dengan 10 local partner yang berasal dari komunitas film daerah di 10 Lokasi Movie Day. Selain itu, kita juga mengajak sekitar 7 finalis maupun pemenang kompetisi ACFFEST dari tahun-tahun sebelumnya untuk hadir dan membagi informasi terkait pengalaman mengikuti Kompetisi ACFFEST,” tambah Medio.
Tambahan informasi, Kompetisi ACFFEST 2024 sudah menutup pendaftaran untuk kategori Ide Cerita dengan total submission sebanyak 517 pendaftar, kategori Vertical Movie dengan total submission 77 pendaftar, serta ACFFEST Regional Wilayah Timur Indonesia (Maluku, Maluku Utara, dan Papua) dengan total submission 37 pendaftar.
Meski demikian, ACFFEST 2024 masih membuka pemdaftaran untuk kompetisi lain, seperti kategori ACFFEST Regional Wilayah Nusra (NTB dan NTT) hingga 31 Juli 2024, kategori sinemAksi hingga 31 Juli 2024, serta kompetisi Film Pendek Fiksi dan Animasi hingga 2 Oktober 2024.
Penulis: Poniran
Sumber: Diskominfo Balikpapan
Comment