Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Proyek pembangunan pengendali banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Fahreza Duta Perkasa kembali mendapat sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan.
Setelah sebelumnya proyek di depan Global Sport yang tak kunjung selesai, kali ini yang menjadi sorotan adalah proyek pengerjaan drainase di Jalan MT Haryono mulai simpang tiga Jalan Beler hingga depan pertokoan Pelita Motor, tepatnya di depan MS Glow Balikpapan.
Yang menjadi sorotan adalah blok-blok penutup drainase posisinya terlihat lebih rendah dari jalan raya. Bahkan, pembuatan drainase tersebut tampak lebih rendah dari jembatan milik warga yang menghubungkan antara jalan raya dengan halaman ruko.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri mengatakan, pihaknya juga mencermati pelaksanaan pengerjaan proyek drainase di Jalan MT Haryono mulai simpang tiga Jalan Beler hingga depan pertokoan Pelita Motor atau depan MS Glow.
“Cara kerjanya juga terkesan sembarangan. Makanya saya dapat informasi kalau pemasangan blok drainase terlalu rendah. Begitu juga sedimentasinya juga tidak diangkat, yang dikhawatirkan akan menimbulkan persoalan baru jika proyek ini selesai,” kata Alwi Al Qadri ditemui wartawan di ruang Komisi III DPRD Balikpapan, Senin (07/08/2023).
Menurut Alwi, demikian dia akrab disapa, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan ini mengadakan proyek multi years berupa normalisasi DAS Ampal dengan harapan dapat mengatasi permasalahan banjir di Balikpapan, khususnya di kawasan jalan Beler dan sekitarnya. Namun, proyek tersebut dilaksanakan jangan sampai menimbulkan persoalan baru.
“Saya berharap, dilaksanakannya proyek DAS Ampal ini dapat menyelesaikan persoalan banjir di Balikpapan, khususnya di kawasan Jalan Beler dan sekitarnya. Jangan sampai, proyek telah dilaksanakan justru menimbulkan persoalan baru seperti titik banjir bertambah atau tidak ada perubahan sama sekali. Kan intinya itu,” ujar Alwi.
“Kita berharap, proyek DAS Ampal ini dapat terselesaikan dengan baik, mengingat anggaran yang digelontorkan Pemkot Balikpapan tidak sedikit yakni sebesar Rp 136 miliar. Baru tidak ada perubahan, waduh. Ini uang negara dikeluarkan, bukan uang pribadi,” imbuhnya.
Sementara itu, proyek pengerjaan proyek drainase bagian dari pembangunan DAS Ampal, tepatnya di Jalan MT Haryono dari simpang tiga Jalan Beler hingga depan pertokoan Pelita Motor, juga dipertanyakan kualitasnya oleh para pelaku usaha di lokasi tersebut.
“Saya menyoroti pengerjaan drainase ini yang terkesan asal-asalan. Tinggi drainase jika diperhatikan tidak level atau rata, mulai pertigaan Jalan Beler hingga ke depan Pelita Motor, levelnya makin menurun,” kata Edy Supardi, warga yang memiliki usaha di sekitar lokasi proyek.
Padahal, lanjut Edy, kondisi ini bisa dilihat dengan mata telanjang. Level penutup drainase yang tengah dikerjakan tidak rata. Selain itu, drainase yang dikerjakan juga terlihat lebih rendah dari jalan raya.
“Ini yang mau saya sampaikan kepada Dinas PU Balikpapan. Apakah pengerjaan drainasenya seperti ini. Ini sudah tidak hujan, apalagi kalau hujan seharian, bisa makin tak tertampung air hujan di drainase ini,” tutup Edy.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment