Kabargupas.com, SAMARINDA – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Agiel Suwarno menyebutkan jika tingkat kemiskinan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tergolong ekstrem dan berada diangka indikasi yang tinggi.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini mendesak supaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk tidak menutup mata dan memprioritaskan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kutim.
“Keliatannya angka indikasi yang ada (kemiskinan, red) masih tinggi dan belum turun, artinya bahwa program belum menyentuh bidang tersebut,” kata Agiel Suwarno, Jum’at (27/10/2023).
Ia mengungkapkan, salah satu penyebab tingginya angka indikasi kemiskinan itu adalah luasnya wilayah Kabupaten Kutim sehingga anggaran yang dialokasikan untuk pengentasan persoalan kemiskinan jadi terbatas.
Namun, ia berharap, dalam setiap tahunnya angka kemiskinan bisa menurun, tentu diiringi dengan program yang tepat sasaran dan besaran anggaran yang cukup untuk merealisasikan pengentasan kemiskinan tersebut.
“Kabupaten Kutim ini jika dibandingkan, sama dengan Jawa Barat digabung dengan Banten, jadi memang luasnya juga jadi salah satu kendala,” tutur dia.
Agiel juga merekomendasikan kepada Pemkab Kutim agar dapat menentukan target capaian penurunan dalam setiap tahunnya. Hal ini ia usulkan melalui sejumlah program yang ditetapkan berkaitan dengan upaya mengatasi tingginya tingkat kemiskinan.
“Kepala Pemkab Kutim kita harapkan angka kemiskinan tersebut dapat diturunkan setiap tahunnya, karena angka kemiskinan di Kutim saat ini cukup tinggi,” pungkasnya. (*/her/adv)
Comment