Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Diduga akibat guyuran hujan deras semalam, siring proyek jalan, drainase dan trotoar di belakang Plaza Kebun Sayur (Bunsay) Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan Barat, ambrol, Selasa (15/11/2022) pagi tadi.
Ambrolnya siring drainase sepanjang kurang lebih 30 meter tersebut juga diduga karena umur beton siring baru 10 hari dan tak kuat menahan beban tanah dan guyuran hujan semalaman.
Ambrolnya siring beton drainase senilai Rp 2,8 miliar ini mendapat tanggapan dari Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono. Menurut Budiono, beberapa waktu lalu, dirinya pernah datang ke lokasi proyek pengerjaan drainase di belakang Plaza Bunsay Balikpapan tersebut. Dirinya melihat ada retakan di dinding drainase yang baru selesai dikerjakan.
“Saya pernah datang ke sana. Saya lihat, memang ada retakan itu drainase. Sudah retak. Maka saat itu saya komentari, ini sepertinya tidak sesuai speknya. Atau mungkin kurang pengawasan dari dinas terkait,” kata Budiono.
Dia menambahkan, kalau tidak sesuai dengan speknya, tentu merugikan Pemerintah Kota (Pemkot) maupun masyarakat Kota Balikpapan dengan anggaran proyek sebesar Rp 2,8 miliar yakni perbaikan drainase dan pembuatan trotoar.
“Seminggu setelah temuan retak siring drainase Plaza Kebun Sayur itu, tadi malam hujan, ehh paginya malah ambrol. Mungkin, bisa saja proyek tersebut tidak sesuai speknya, seperti besi, semennya berapa,” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Terkait pengawasan, ujar Budiono, Dinas PU Balikpapan sudah harus meningkatkan pengawasannya. Apalagi seminggu yang lalu dirinya sudah melakukan pengecekan terhadap proyek tersebut, dan ada retakan, ternyata ambrol.
“Seminggu yang lalu saya sudah melakukan pengecekan di sana. Saya lihat memang ada retakan, dan ambrol,” tandasnya.
Sementara itu, Pengawas Proyek Drainase dari CV Rohimah selaku pelaksana proyek, Suhardi berdalih jika ambrolnya dinding pekerjaan jalan drainase dan trotoar di Plaza Kebun Sayur, karena keadaan dinding drainase yang roboh akibat hasil cor beton belum kuat secara maksimal.
“Secara teknis kekuatan umur beton maksimal jika sudah 28 hari setelah dilakukan pengecoran. Sementara dinding drainase tersebut masih berumur sekitar 10 hari,” kata Suhardi.
Kedua, tambah Adi, sapaan akrab Suhardi, salah satu penyebabnya karena tanah timbunan di samping drainase mendapat tambahan beban akibat hujan sepanjang malam. Air memadati tanah timbunan dan banjir mendorong dinding drainase roboh.
“Pelaksanaan di lapangan juga berkaitan dengan padatnya jadwal ready mix sehingga menyulitkan jadwal persiapan pengecoran. Adapun tahap pekerjaan adalah melakukan pengecoran drainase, dilanjutkan dengan melakukan penimbunan pinggir dinding dan melakukan pengecoran plat atas drainase,” tutupnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment