by

Berburu Souvenir di Pasar Inpres Kebun Sayur, Toko Upik Tawarkan Topi Dayak

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pasar Inpres Kebun Sayur Kota Balikpapan masih menjadi pusat penjualan berbagai aksesori dan kerajinan tangan bermotif khas Dayak. Pasar yang dikenal dengan julukan Pasar Seribu Manik ini terus menarik perhatian pengunjung, baik warga lokal maupun wisatawan dari luar daerah.

Meski tren zaman terus berubah, motif khas Dayak yang merupakan hasil karya tangan masyarakat lokal tetap menjadi primadona. Para pengrajin berperan besar dalam melestarikan warisan budaya leluhur melalui berbagai produk seperti songkok, tas manik, gelang, dan kalung bermotif tradisional hingga topi Dayak.

Di antara deretan kios di Pasar Inpres, Toko Upik menjadi salah satu yang paling dikenal. Berada di Blok C, toko milik Tomy ini menjual berbagai kerajinan khas suku Dayak, termasuk songkok dan topi Dayak yang menjadi ciri khas masyarakat setempat.

“Songkok dan topi Dayak yang diperuntukkan bagi wanita ini merupakan hasil kerajinan tangan masyarakat lokal. Barangnya kami dapat langsung dari para pengrajin,” ujar Tomy, pemilik Toko Upik, Sabtu (25/10/2025).

Topi Dayak yang dijual di tokonya memiliki ciri khas berupa tiga taring di sisi depan, kanan, dan kiri, yang terbuat dari bahan resin. Topi ini biasanya dipakai bersama pakaian adat Dayak dalam upacara atau kegiatan adat. Harganya pun cukup terjangkau, sekitar Rp100.000 per buah.

“Topi Dayak untuk wanita ini tidak digunakan setiap hari, hanya saat kegiatan adat. Berbeda dengan topi rotan khas Dayak yang bisa dipakai dalam kegiatan sehari-hari,” jelas Tomy.

Selain songkok dan topi, Toko Upik juga menyediakan beragam aksesori lainnya, seperti tas manik, kalung manik, kalung taring, gelang batu agate (batu alam) Kalimantan, hingga gelang giok dan kecubung ungu (amethyst).

Harga gelang agate dibanderol mulai Rp10.000 hingga Rp25.000, sementara gelang amethyst asli Kalimantan Tengah dijual antara Rp100.000–Rp200.000. Ada pula gelang giok impor dari Tiongkok yang dijual seharga Rp25.000.

Untuk tas manik, tersedia berbagai ukuran mulai kecil, sedang, hingga besar, dengan harga berkisar antara Rp15.000–Rp85.000. Hampir seluruh tas tersebut dihiasi motif warna-warni khas Dayak.

Tomy mengungkapkan, seluruh produk di tokonya disuplai langsung dari pengrajin lokal di Balikpapan dan Samarinda. Namun, ia mengakui penjualan kerajinan ini bersifat fluktuatif, tergantung tingkat kunjungan wisatawan.

“Hasil penjualan relatif naik turun, tergantung pada kunjungan wisata, terutama dari luar daerah,” ujarnya.

Menurutnya, peningkatan penjualan biasanya terjadi saat pemerintah kota menggelar kegiatan berskala nasional. “Setiap ada kegiatan nasional, penjualan pasti meningkat. Banyak pengunjung yang menyempatkan datang ke sini untuk membeli kerajinan khas Dayak,” tambahnya.

Keberadaan Pasar Inpres Balikpapan bukan hanya menjadi pusat ekonomi kreatif masyarakat lokal, tetapi juga menjadi salah satu etalase budaya suku Dayak yang terus hidup di tengah modernisasi.

Fauzi | Nur

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed