Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pasca pelonggaran PPKM oleh Pemerintah, bisnis di bidang properti atau perumahan di Balikpapan, tampaknya mulai menggeliat. Tak terkecuali geliat ekonomi yang dialami PT Etika & AW, salah satu pengembang perumahan lokal yang kini semakin eksis.
Owner PT Etika & AW, H. Suwandi mengatakan, meski belum tampak signifikan pasca pandemi COVID-19, perkembangan bisnis di bidang properti di Balikpapan tampaknya belum maksimal. Tetapi, melihat dari gerakan atau geliat perkembangan ekonomi yang dilakukan para pengusaha properti itu, saat ini mulai tampak.
“Sekarang ini tampaknya kan belum ya, belum signifikan. Tapi kalau kita lihat gerakan sudah ada kemajuannya. Untuk saat ini belum signifikan, karena kan baru ya. Baru ada pelonggaran-pelonggaran. Ya harapan kita ke depan bisa lebih baik lagi di Balikpapan,” kata Suwandi, ditemui Kabargupas.com, belum lama ini.
Apalagi, tambah Suwandi, Balikpapan saat ini akan menghadapi Ibu Kota Negara (IKN). Balikpapan sebagai kota penyangga IKN, tentu paling besar harapannya ada di Balikpapan.
“Kalau di kota-kota lainnya beban tidak terlalu berat, namun Balikpapan adalah kota yang paling berat memikul tanggung jawab tersebut. Saya yakin, memang untuk bidang perumahan, Balikpapan dan sekitarnya akan semakin besar permintaan akan rumah,” tukasnya.
Maka dari itu, lanjut Suwandi, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan, pihaknya berharap kepada dinas terkait, khususnya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk bisa mempercepat perizinan-perizinan dan sebagainya.
Dalam menghadapi IKN, ujar Suwandi, pihaknya akan melakukan berbagai inovasi dalam bidang pembangunan perumahan bagi masyarakat. Apalagi adanya kebijakan pemerintah tentang pelonggaran PPKM, yang tentunya akan berdampak terhadap persaingan usaha di bidang properti di tanah air, khususnya di Kota Balikpapan.
“Kita juga berusaha membenahi kwalitas dan sebagainya dengan segala kemampuan kita yang ada. Kita juga harus bisa lebih baik, lebih baik lagi,” tutur Suwandi.
Ke depan, ujar Suwandi, dipastikan Balikpapan akan diserbu pendatang-pendatang baru yang mungkin lebih besar dari pada orang daerah. Jadi, kalau orang-orang daerah tidak bisa bersaing, mungkin nantinya hanya jadi penonton dari pada perkembangan Kaltim pada umumnya, dan IKN pada khusus.
“Kalau kita tidak bisa melakukan inovasi-inovasi, mungkin kita akan tergilas oleh keadaan. Maka dari itu kita harus siap-siap untuk yang lebih baik, dan untuk yang secara manajemen dan sebagainya kita harus lebih siap untuk perbaikan-perbaikan,” jelasnya.
Terkait ketersediaan rumah untuk menghadapi IKN, jelas Suwandi, PT Etika & AW selalu dinamis. Artinya, pihaknya selaku developer atau pengembang lokal yang lagi tumbuh, tentunya akan menyesuaikan keadaan atau menyesuaikan ke permintaan di lapangan atau pasar.
“Karena kita belum punya kemampuan memiliki lahan yang luas. Jadi kita tetap fleksibel, dalam arti kata, apabila ada permintaan cukup, kita akan memperluas. Selalu begitu, dan menyesuaikan, karena kita bukan pengembang yang besar atau pengembang yang boleh dikata baru tumbuh,” ujarnya.
Pihaknya juga akan menyesuaikan keadaan dan menyesuaikan dengan posisi atau kondisi PT Etika & AW serta tidak memaksakan diri, karena nanti akan menjadikan masalah atau blunder.
“PT Etika & AW saat ini sudah mengembangkan properti di Jogjakarta, dua tempat. Dan ini sedang mengembangkan di Surabaya, Jawa Timur, terutama di Pasuruan. Kita rencana ada 300 an unit lebih di Pasuruan. Di Jogja ini yang sudah berjalan lebih dari 200 unit. Insyaallah,” ungkap Suwandi.
Adanya pelonggaran PPKM saat ini dan karena pemerintah adalah mitra PT Etika & AW, kata Suwandi, diharapkan dapat memberikan kemudahan perizinannya.
“Kalau perizinannya itu cepat dan mudah, Insyaallah perkembangan perputaran ekonomi Balikpapan akan segera pulih. Memang, harapan saya dengan Pak Wali Kota yang baru ini betul-betul ada gebrakan-gebrakan, sesuai yang dijanjikan beliau waktu kampanye di Apersi,” tutupnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment