Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Keberadaan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, tampak sangat berdampak sekali terhadap perkembangan pembangunan di Kota Balikpapan, baik perkembangan infrastruktur maupun pertumbuhan ekonominya.
Hal ini, tentunya menjadi peluang bagi Kota Balikpapan untuk mendapatkan dampak positif dari keberadaan IKN tersebut.
“Ya banyak hal lah. Saya pikir banyak hal, itu umum lah. Yang jelas, adanya IKN ini kan tamu di Balikpapan akan semakin bertambah, baik tamu dari unsur Pemerintahan maupun swasta atau masyarakat umum,” kata Zulkifli, Asisten Bidang Tata Pemerintahan Pemkot Balikpapan ditemui awak media dalam sebuah kegiatan, belum lama ini.
Kemudian dengan keberadaan IKN, tambah Zulkifli, even-even nasional dan internasional juga banyak dilaksanakan di Kota Balikpapan.
“Even-even tersebut, biasanya ada paket kegiatan mengunjungi IKN. Yang jelas itu yang kita tangkap,” tambah Zulkifli.
Untuk perputaran uang di Kota Balikpapan sejak adanya IKN, Zulkifli menjelaskan, pihaknya tidak bisa juga menghitung setiap keseluruhan.
“Nanti kita lihat lagi. Secara umum kita kan bisa melihat pertumbuhan ekonomi. Kita, pertumbuhan ekonomi, kalau tidak salah itu dari tahun 2021 itu kan 3 persen (setelah kemarin Covid-19, red). Pada 2022 itu naik ke 4 persen, nah 2023 naik lagi mencapai 6 persen. Jadi 4, 5, 6 sudah naik. Kita jadi lebih tinggi di rata-rata nasional dan Kaltim,” ungkap mantan Kasat Pol PP Kota Balikpapan ini.
Menurut Zulkifli, walaupun Kota Balikpapan pertumbuhan ekonominya masih berada di bawah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), karena berada langsung di IKN, yang pertumbuhan ekonominya naik hingga 22 persen.
“Itu indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan sudah cukup bagus,” tandasnya.
Artinya, keberadaan IKN ini sudah sangat berdampak sekali terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan, bahkan sudah terlihat sekali dampaknya.
“Kalau untuk berapa rupiahnya, itu nanti tanyakan langsung kepada BI (Bank Indonesia), berapa rupiah itu kalau pertumbuhan 6,2 persen,” tutup Zulkifli.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment