Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dra. Hj. Wahidah, kembali melaksanakan Dialog Warga di aula Kantor Kelurahan Perapatan, Kecamatan Balikpapan Kota, Kamis (12/10/2023).
Dialog Warga yang mengambil tema Peran Pendidikan Politik dalam Kehidupan Bermasyarakat ini dihadiri Lurah Perapatan Reza Dipa, suami Hj. Wahidah yakni H. Hakim dan puluhan Ketua RT serta para kader Kelurahan Perapatan, Balikpapan Kota.
Ada sejumlah usulan, masukan maupun kritikan yang disampaikan warga dalam dialog yang digelar anggota Komisi IV DPRD Balikpapan ini, diantaranya tentang pendidikan, sosial, kesehatan, pembangunan, kesejahteraan hingga perundungan pelajar yang makin marak terjadi saat ini.
Kader Kelurahan Perapatan Sulistyowati mengatakan, dirinya menyoroti kurangnya perhatian terhadap para kader di Balikpapan seperti kader Balita, kader Posyandu, kader Lansia, serta kader-kader lainnya yang tidak mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Balikpapan.
“Kenapa saya menyoroti tentang honor kader, karena semua kader-kader, seperti kader Balita, kader Posyandu, kader Lansia ini kerjanya cukup banyak dan jauh lebih berat dari kerjanya Ketua RT. Kader-kader tersebut melayani semua warga seperti penanganan balita, lansia, pendataan warga serta lainnya,” kata Sulistyowati.
Oleh karena itu, dirinya berharap, Hj. Wahidah selaku anggota DPRD Balikpapan bisa memperjuangkan honor kader ini agar para kader semakin bersemangat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Mengingat, selama ini honor dari Pemkot Balikpapan hanya diberikan kepada Ketua RT saja. Padahal, sebelumnya para kader pernah dijanjikan akan diberi honor seperti honor para Ketua RT, namun sampai saat ini belum terealisasi.
“Dulu pernah dijanjikan, para kader akan diberi honor tapi sampai sekarang janji tersebut tidak terealisasi. Padahal, honor tersebut sangat diharapkan para kader meski nilainya tidak seberapa, namun bisa jadi motivasi bagi para kader,” kata Sulistyowati.
Selain Sulistyowati, para peserta dialog warga juga menyoroti persoalan pendidikan di Balikpapan yang notabene belum maksimal. Tak terkecuali tentang maraknya aksi perundungan yang dilakukan sejumlah pelajar kepada pelajar lainnya.
“Aksi perundungan pelajar yang marak terjadi saat ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi kami. Oleh karena itu kami berharap kepada anggota DPRD Balikpapan agar penanganan kasus perundungan dapat segera diselesaikan,” kata salah satu peserta dialog.
Sementara itu, anggota DPRD Balikpapan Hj. Wahidah mengatakan, pihaknya juga mengaku prihatin atas kurangnya perhatian para kader oleh Pemkot Balikpapan. Padahal, kerja para kader di masing-masing kelurahan terbilang sangat berat, mulai penanganan kelahiran, pendataan warga.
“Usulan honor untuk para kader di Balikpapan ini menjadi perhatian saya dan kedepan akan saya perjuangkan. Apalagi, kerja para kader dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, cukup berat, baik pelayanan dan penanganan tentang Balita, Lansia dan pelayanan Posyandu,” kata Wahidah.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment