Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Menanggapi permasalahan pengerjaan proyek renovasi lapangan Foni di Jalan Letjen Suprapto Balikpapan Barat yang saat ini jadi sorotan masyarakat, pimpinan CV Karya Beringin Putra selaku pelaksana pengerjaan proyek, akhirnya angkat bicara.
Direktur Utama CV Karya Beringin Putra (KBP), M. Firdaus Ansyori mengatakan, pada tahun 2020 dirinya memasukkan permohonan ke Wali Kota Balikpapan. Saat itu masih dijabat Rizal Effendi, untuk menawarkan kerja sama pengelolaan lapangan Foni.
“Pada saat itu ada juga yang menawarkan yakni BAS (Balikpapan All Start) ketuanya Taufik. Nah, pada saat itu, saya ke BPKAD menanyakan surat diterima atau kah tidak. Ternyata tidak disetujui. Pak Rizal memilih BAS, Pak Taufik PKB ketuanya di situ. Saya gak tahu ya, saya dapat info dari BPKAD tahun 2020. Kan masih COVID-19,” kata Firdaus Ansyori, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, belum lama ini.
Firdaus Ansyori yang akrab disapa Bombay ini, kemudian menanyakan tentang kontrak jika lapangan Foni yang dikelola. Pihak BPKAD Balikpapan menyebutkan bahwa kontrak berlaku satu tahun. Dan bisa dievaluasi setahun. Pada 2021 kemarin, tepatnya awal tahun, pihaknya mengajukan lagi proposal ke BPKAD Balikpapan untuk mengelola lapangan Foni tersebut.
“Saya ajukan lagi kan karena termin waktunya sudah mau habis. Saya mengajukan lagi, proposal kerja sama lagi. Itu dibalas, dan saat itu sudah pergantian Wali Kota ya. Jadi pas BAS gak dilanjut, akhirnya dikelola oleh kami. Ada kontrak. Saya ada kontraknya. Ada lah, gak mungkin lah,” sebut Bombay.
Jadi, lanjut Bombay, kontraknya itu ada awal bulan kemarin. Cuma pihaknya masih baca. Menurutnya ada kesalahan beberapa pasal yang diperbaiki. Ada sekitar 2-3 kali perbaikan. Nah, sudah dikembalikan ke BPKAD, sebelum bulan 4 kemarin.
“Nah cuma kan, namanya perjanjian kerja sama kan, pihak ke-1, pihak ke-2, saya tanda tangan pihak ke-2. Yang pihak ke-1 di ranahnya Pemkot kan. Nah gitu,” jelas Bombay.
Kalau masalah pengerjaan, kata Bombay, dirinya beranggapan, ketika dirinya mengembalikan kontra itu, sudah deal atau sudah oke serta nanti ada penyetoran retribusi yang sesuai kesepakatan antara Pemkot dengan pihaknya.
“Jadi Kalau gak ada kontrak, ada. Bisa dikonfirmasi. Kalau masalah teknis itu kan sebenarnya administrasi sebenarnya kan. Nah kemarin itu saya ke sana, bilang Suwanto, kamu kah Bay. Iya saya bilang,” tuturnya.
Dia menjelaskan, lapangan Foni itu akan dibuat seperti mini soccer, menggunakan rumput sintetis. Kalau masalah pengerjaan serta segala macam, dana dari pihaknya. Ketika jadi, bisa dikelola dengan sewa menyewa. Mungkin, dari situ pihaknya akan membicarakan.
“Kalau profit, kita belum bicara profit karena pangsa pasarnya mini soccer ini kan. Kalau bicara mini soccer ini kan olahraganya menengah ke atas. Beda kayak futsal. Futsal kan menengah ke bawah kan bisa karena perjamnya terjangkau Rp 100-150 ribu. Kalau mini soccer beda kan, kalau di BJ-BJ kan bisa Rp 600 ribu perjamnya,” pungkasnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment