by

Efisiensi Pemerintah Ancam Sektor Perhotelan, DPRD Kaltim Minta Toleransi

Kabargupas.com, SAMARINDA – Dampak efisiensi pemerintah pusat mulai terasa di sektor perhotelan Kalimantan Timur (Kaltim). Menanggapi hal ini, Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Nurhadi Saputra mendesak pemerintah pusat untuk meninjau ulang kebijakan tersebut.

Di informasikan, efisiensi diberlakukan pada setiap instrumen pemerintahan, khususnya pemangkasan pada anggaran perjalanan dinas dan Alat Tulis Kerja (ATK).

Nurhadi sapaan akrabnya, menyebut bahwa pemangkasan anggaran pada perjalanan dinas tersebut memberikan dampak negatif pada pengusaha yang bergerak di bidang perhotelan, tak hanya mengurangi okupansi kamar kebijakan itu memberikan dampak yang sangat kompleks.

“Kalau saya secara pribadi tidak terlalu setuju dengan efisiensi ini, karena dampaknya terlalu meluas karena kita tau banyak profesi di indonesia yang tergantung dengan sektor ekonomi,” kata Nurhadi Saputra, ditemui wartawan di Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Loa Bakung, Samarinda, belum lama ini.

Dirinya tak heran apabila bisnis tersebut ikut berdampak akibat kebijakan tersebut, sebab penginapan dan pariwisata menurutnya sangat bergantung pada kegiatan pemerintahan.

“Hampir 70 persen bisnis ini kan bergantung pada kegiatan pemerintahan,” tukas Nurhadi Saputra.

Lebih lanjut kata Nuarhadi, hal itu akan berdampak pada pendapatan daerah seperti pajak perhotelan, ia berkaca dari daerah yang memiliki pendapatan yang tak begitu besar seperti Provinsi Jambi.

“Bayangkan bagaimana daerah tersebut bisa mendompleng pendapatannya,” ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Balikpapan ini.

” Kami juga meminta kepada Pemerintah Pusat agar dapat memberikan toleransi atau mencari jalan tengah terhadap kebijakan tersebut, mengingat kebutuhan anggaran untuk pembangunan di Kaltim cukup banyak,” pungkasnya. (Adv)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed