Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Menampung aspirasi masyarakat dalam rangka Reses Masa Sidang II Tahun 2023 juga dilaksanakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), H. Haris di RT 14 Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Kota, Sabtu (28/10/2023).
Reses yang digelar anggota Komisi III DPRD Balikpapan ini berlangsung menarik. Sejumlah usulan, keluhan hingga harapan disampaikan warga dari 3 RT di Jalan Al Makmur 2 yakni RT 14, 31 dan 32 Kelurahan Damai kepada H. Haris, mulai pembangunan infrastruktur lingkungan, peningkatan jalan, pelayanan air PDAM serta lainnya.
Warga RT 31, Eko menyampaikan keluhannya tentang permasalahan banjir di sekitar Jalan Al Makmur yang berdampak terhadap aktivitas warga, baik segi sosial, ekonomi serta lainnya.
“Yang kami pertanyakan dalam reses ini adalah permasalahan banjir di kawasan Jalan Al Makmur yang yang kerap kebanjiran ketika hujan deras,” kata Eko.
Selain itu, tambah Eko, pihaknya juga menanyakan tentang normalisasi Sungai Ampal, termasuk perawatannya yakni antisipasi musim penghujan. Apalagi, sedimentasi yang terjadi di Sungai Ampal cukup tinggi. Jika tidak segera dilakukan pengangkatan sedimentasi, dikhawatirkan akan menimbulkan banjir.
“Kami juga menanyakan realisasi pelebaran parit dari jembatan PDAM yang nantinya juga dirasakan oleh masyarakat, khususnya warga RT 31 Damai,” ujar Eko.
Berbeda dengan Eko, warga RT 14 Damai, Nurmianto mengeluhkan pelayanan PDAM yang hingga kini masih belum dirasakan oleh sebagian warga RT 31 maupun RT 32 Damai. Padahal, lokasi IPAL PDAM Damai Balikpapan berada tidak jauh dari pemukiman warga.
“Saya hanya mempertanyakan pelayanan PDAM yang tidak maksimal karena sampai hari ini saya belum mendapatkan pelayanan air PDAM,” kata Nurmianto.
Menanggapi keluhan warga di 3 RT Kelurahan Damai ini, Haris berjanji berusaha membantu warga dengan melakukan koordinasi dengan pimpinan DPRD dan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
“Memang masalah banjir di RT 31 ini yang setiap kali hujan, maka sudah sering juga ada korban, maka warga sini memang mempertanyakan kapan itu dilaksanakan (normalisasi, red). Kita memang dulu itu ada program pelebaran 30 meter (sungai, red) dilebarkan, itu belum sempat dibebaskan lahannya,” kata Haris.
Karena, lanjut Haris, memang besar biaya pembebasan lahannya. Tapi, pastinya program pemerintah itu juga akan tetap dilaksanakan. Apalagi, warga juga minta jalur evakuasi ketika banjir terjadi juga harus diprioritaskan, mengingat di daerah sini persoalan banjir kerap terjadi.
“Sehingga banjir ini, dari hulu ke hilir ya kita harus menangani nantinya. Apalagi RT 31 berada di bawah yang kondisi bisa sewaktu-waktu mengalami banjir saat hujan deras terjadi,” ungkap Haris.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment