Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) tampaknya menjadi momentum paling istimewa bagi DR. H. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH. Pasalnya, pada peringatan hari kemerdekaan bangsa Indonesia ini, bertepatan pula hari kelahiran Rendi Susiswo Ismail, tepatnya 60 tahun silam
Perayaan hari jadi Rendi Susiswo Ismail ke-60 ini dirayakan secara sederhana dan dikemas dalam acara syukuran digelar di kediaman pribadinya di kawasan Kompleks Ruko Balikpapan Permai Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, Kamis (17/08/2023).
Syukuran Ultah ke-60 Rendi Susiswo Ismail yang akrab disapa Rendi Ismail ini dihadiri keluarga besarnya, kerabat hingga para pendukung setia Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) ini. Karena, Rendi Ismail juga Bakal Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari perwakilan rakyat Kalimantan Timur (Kaltim).
“Pertama tentu ini usia menunjukan, ya sekaligus tingkat puncak kematangan kita sebagai manusia di usia 60 tahun. Saya berharap diusia 60 tahun ini bisa memberikan sesuatu yang terbaik, tidak saja kepentingan diri sendiri, keluarga, dan lebih dari pada itu masyarakat, bangsa dan negara, tentu sesuai dengan apa yang bisa saya dedikasikan untuk itu,” kata Rendi Ismail ditemui wartawan di sela-sela kegiatan.
Kemudian, tambah Rendi, yang kedua harapannya diusia 60 tahun ini dirinya akan bisa semakin matang dalam menghadapi berbagai macam persoalan yang menjadi bagian tanggung jawab, yang sekarang diembannya.
“Bertepatan dengan peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, tentu kita berharap kondisi bangsa ini akan semakin baik. Harapan kita semua, anak-anak bangsa bisa nanti di 2045, kita bisa menyaksikan Indonesia benar-benar menjadi bangsa yang berada di tahun keemasannya, yang sekarang ini telah dicanangkan,” jelas Rendi.
Dirinya menginginkan, bangsa ini tetap solid dan tetap bisa mengedepankan kepentingan yang lebih besar dari pada kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan. Tentu biasanya ini berkaitan dengan kontestasi politik. Dirinya juga berharap, semua yang terlibat dalam kontestasi politik mendasarkan kepada kepentingan yang lebih besar.
“Perbedaan sah-sah saja, baik sikap maupun pandangan, tapi jangan sampai kemudian itu merusak tatanan kehidupan yang harmoni diantara anak-anak bangsa yang kita tahu kita ini memang berbeda-beda,” tukas Rendi.
“Berbeda agama, suku, latar belakang, tapi sekali lagi itu tidak boleh menjadikan kita untuk tidak bersatu, tidak bisa menciptakan kesatuan yang itu adalah modal yang kita pahami, persatuan dan kesatuan, modal besar untuk kita bersama,” tutupnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment