Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menaikan insentif ustadz dan ustadzah, khususnya guru mengaji di Balikpapan dari semula Rp 300 ribuan menjadi Rp 430 ribu perbulan pada 2023 mendatang, mendapat sambutan positif dari anggota DPRD Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Alhamdulillah, usulan ustadz dan ustadzah di Balikpapan terkait insentif, yang mereka dapatkan dan mereka inginkan ada peningkatan di tahun 2023. Sudah ada peningkatan dari tahun sebelumnya, awalnya hanya Rp 300 ribuan, tahun depan meningkat jadi Rp 430 ribu,” kata Iwan Wahyudi, anggota DPRD Balikpapan saat ditemui kabargupas.com, Senin (05/12/2022).
Anggota Komisi I DPRD Balikpapan ini berharap, peningkatan insentif ini jadi penyemangat para guru ngaji untuk terus memberikan dukungan kepada Pemkot Balikpapan bagi penguatan karakter anak, khususnya santri-santri yang mengaji di masjid maupun musala, serta TPA/TPQ di Balikpapan.
“Mereka jadi tambah semangat, dan mereka benar-benar memberikan kontribusi yang baik bagi penguatan karakter anak dalam menghadapi era globalisasi dan tantangan IKN (Ibu Kota Negara) ke depan,” ujarnya.
Menurut Iwan yang juga politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, para ustadz dan ustadzah ini sudah cukup lama mengajar anak-anak mengaji. Mereka juga menitipkan (pengajuan kenaikan insentif, red) ini kepada Pemerintah Kota dan DPRD Balikpapan.
“Alhamdulillah, tahun 2023 sudah ada peningkatan. Mudah-mudahan ke depan, kembali bisa ditingkatkan. Kan teman-teman di TPA/TPQ juga mendapatkan iuran dari orang tua muridnya dan bisa dikolaborasikan dengan insentif tersebut,” ucap Iwan.
Jadi, lanjut Iwan, pemerintah itu hadir kepada ustadz dan ustadzah, serta masyarakat juga memberikan dukungan. Jadi kolaborasi ini sama-sama diniatkan untuk menghadirkan sumber daya yang berakhlak baik ke depan.
Mudah-mudahan, Pemerintah Kota akan terus meningkatkan tunjangan bagi ustadz dan ustadzah. Tidak hanya tunjangan, dirinya juga berharap ke depan Pemerintah Kota melakukan pelatihan-pelatihan atau upgrade terhadap guru-guru ngaji serta ustadz dan ustadzah di Balikpapan.
“Nanti bisa juga melalui BPKRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) dan BKPAKSI (Badan Koordinasi Pendidikan Alquran dan Keluarga Sakinah Indonesia) yakni ada upgradeing dari sisi sumber daya manusianya, kualitas dan kapasitasnya bisa terus dioptimalkan. Apalagi tantangan hari ini dan ke depan jauh berat lagi,” ungkap Iwan yang juga Ketua HIPMI Balikpapan ini.
Satu-satunya cara, menurut Iwan, untuk bisa mengimbangi tantangan itu, yakni dengan meningkatkan kapasitas para ustadz dan ustadzahnya. Pihaknya juga mengakui jika insentif Rp 430 ribu itu tidak cukup, tapi akan dikolaborasikan dengan penerima iuran dari orang tua.
“Makanya ini butuh dukungan Pemerintah Kota dan masyarakat dengan sama-sama berkolaborasi. Tujuan kita memberikan penguatan karakter kepada anak-anak agar bisa membaca Qur’an, Tilawah, Qoriah, bisa menafsirkan Al Qur’an serta lainnya,” tutup Iwan.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment