Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Sebagai seorang pengusaha, tidak ada kata lain harus berani mengambil langkah, harus mengambil resiko. Seorang pengusaha adalah leader (pemimpin) harus bertemu dengan hal-hal yang sulit, pelik, serta harus mengambil keputusan dan resiko.
Hal ini dikatakan H. Iwan Wahyudi, Ketua BPC HIPMI (Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kota Balikpapan dihadapan 20 peserta pelatihan saat memberikan materi Enterpreneur Camp yang digelar Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM) Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) di Maxone Hotel Jalan MT Haryono Balikpapan, Kamis (20/10/2022).
Kalau kemudian salah dalam mengambil keputusan, tambah Iwan, sapaan akrab Iwan Wahyudi, tidak ada masalah. Jadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran, lalu dilakukan evaluasi dan kemudian menyusun rencana berikutnya agar dapat berdiri lagi.
“Kita belajar dari kesalahan kita, kita evaluasi kenapa salah, kemudian kita menyusun rencana berikutnya. Kemudian bisa kembali memantulkan semangat kita, ada daya pantulnya untuk kemudian kita bisa berdiri lagi. Karena dalam usaha itu, pasti akan mengalami kegagalan, mengalami kesalahan,” ungkap Iwan.
Kegagalan dalam usaha itu biasa, ujar Iwan, Tapi, pada saat usahanya berhasil, jangan juga jadi over confidence (percaya diri secara berlebihan), karena kalau berhasil terus itu bisa berbahaya. Kepercayaan diri berlebihan itu nantinya jadi arogansi. Karena, arogansi dan kepercayaan diri berlebihan itu bedanya tipis.
“Jadi dalam dunia usaha itu sudah biasa, kesalahan dan keberhasilan itu satu paket dan satu bangunan bata yang harus kalian lewati. Karena adanya keberhasilan yang sustainable, yang berkelanjutan dan jangka panjang, itu terdiri keberhasilan-keberhasilan dan kegagalan-kegagalan yang nanti kalian lewati. Setiap keberhasilan-keberhasilan yang kalian dapat, tentunya harus disyukuri,” jelas pengusaha properti yang juga anggota DPRD Balikpapan ini.
Selanjutnya, kata Iwan, yang tidak kalah penting adalah harus asah skill. Begitu juga, jadi pengusaha itu tidak boleh cepat puas. Kalau sudah merasa paling pintar saja, sulit akan berkembang. Seperti sudah ikut WPM yang digelar Dispora Kukar saat sudah merasa hebat.
“Gak gitu juga ya. Kalian harus terus belajar, harus terus meningkatkan kemampuan, harus terus menempa diri kalian. Kami, kalau di property ya harus memperbanyak khasanah kami tentang desain, bagaimana mencari produk-produk yang bisa lebih efektif dan efisien,” tuturnya.
“Bagaimana kami menguatkan akutansi kita. Kami harus investasi juga ke tim kami, bagaimana mereka bisa bekerja lebih efektif. Jadi jangan pernah cepat puas, asah terus soft skill dan kemampuan kalian, otak kalian, jangan pernah merasa puas karena hari ini, eranya itu, perubahannya sangat luar biasa,” tandas Iwan.
Jadi kalau dibilang tadi ada aktivitas, lanjut Wakil Rakyat dari Fraksi PPP ini, tantangan pekerjaan itu harus ada tim perubahan yang luar biasa. Istilah VUCA yakni Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity. VUCA ini, kata Iwan, didrive oleh dua itu yakni akselerasi dan teknologi serta globalisasi. Jadi tidak ada lagi batasan antara 1 negara dengan negara yang lain.
“Kita harus juga meningkatkan soft skill kita dalam menghadapi situasi IKN (Ibu Kota Negara). Karena situasinya cepat berubah-ubah, seperti kemarin, tiba-tiba kita menghadapi pandemi. Hari ini, Alhamdulillah kita sudah mulai melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti ini. Dulu 2 tahun kita setengah mati untuk bisa survive,” ungkapnya.
“Ini pun juga situasi VUCA, membuat sebuah perusahaan itu menjadi ekosistem usaha berubah. Perusahaan-perusahaan yang survive itu mampu adaptive, mampu menghadapi perubahan, mereka menghadirkan sebuah produk yang bisa kita tiru,” kata Iwan.
Sementara itu, pelaksanaan Enterpreneur Camp Klinik WPM Dispora Kukar 2022 di Maxone Hotel Balikpapan dan diikuti sebanyak 20 peserta dan digelar selama 5 hari sejak 17-21 Oktober 2022 ini berlangsung tertib dan lancar. Penyampaian materi pelatihan wirausaha pemula mandiri oleh Iwan Wahyudi juga dihadiri Deri Wardana selaku Kabid Kewirausahaan, Kepemudaan dan Kepramukaan (K3) Dispora Kukar, serta M. Slamet, selaku Tenaga Ahli Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM) Dispora Kukar.
Kabid K3 Dispora Kukar, Deri Wardana mengatakan, Enterpreneur Camp ini adalah suatu rangkaian yang sebelumnya ada kegiatan pelatihan-pelatihan. Sedangkan yang dilaksanakan hari ini adalah puncak dari kegiatan tersebut. Peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah anak-anak muda yang telah memiliki usaha lebih dari 1 tahun.
“Total ada 20 peserta, mereka berasal dari wirausaha muda binaan Klinik WPM yang terpilih dan berasal dari 6 Kecamatan di Kukar. Di sini, kita buatkan klaster sendiri, berkumpul, nge-camp, mendapatkan ilmu dari pemateri dan sebagainya, bahwasanya mereka di sini juga ditarget mempunyai tujuan di bidang usahanya masing-masing,” kata Deri.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment