Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Jumlah sekolah yang masih minim dan tidak berbanding lurus dengan jumlah kelulusan siswa siswi di Balikpapan, menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pasalnya, minimnya jumlah sekolah di Balikpapan, baik tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) setiap tahunnya menjadi persoalan tersendiri saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), utamakan bagi para orang tua yang anak-anaknya mau masuk SMP maupun SMA.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan Subari mengatakan, jumlah sekolah di Balikpapan saat ini belum ideal karena antara jumlah kelulusan dengan sarana dan prasarana sekolah yang disiapkan tidak berbanding lurus.
“Ini menjadi penting untuk mengakomodir murid lulusan SD mau melanjutkan ke jenjang berikutnya yakni tingkat SMP. Begitu pula dengan lulusan SMP yang melanjutkan ke tingkat SMA sederajat. DPRD Balikpapan mendorong pemerintah kota segera menyiapkan sekolah-sekolah yang guna mengatasi persoalan PPDB,” kata Subari ditemui di Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, belum lama ini.
Di Balikpapan, dia menambahkan, masih ada wilayah kecamatan yang kurang sarana dan prasarana pendidikannya, seperti di Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan Tengah dan Kecamatan Balikpapan Timur.
“Di Balikpapan Barat misalnya, sangat kurang jumlah SMA dan SMK-nya. Begitu pula di kecamatan Balikpapan Timur, jumlah sekolah SMP dan SMA sangat minim. Ini yang harus menjadi perhatian Pemkot Balikpapan,” tandas Wakil Rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Balikpapan Timur ini.
Menurut Koordinator Komisi I DPRD Balikpapan ini, persoalan Covid-19 yang masih melanda Kota Balikpapan juga menjadi salah satu kendala bagi pembangunan kota, seperti pembangunan infrastruktur sekolah maupun lainnya.
“Persoalan Covid-19 itu juga mempengaruhi perkembangan pembangunan kota. Ini juga menjadi penting dan harus disegerakan pengadaan-pengadaan pendidikan di Balikpapan. Bukan hanya ruang belajar, tapi juga sekolah baru,” pungkasnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment