Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Kebijakan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian terkait yang mengeluarkan aturan tentang tes PCR bagi masyarakat sebagai syarat untuk keberangkatan menggunakan moda transportasi laut, udara dan darat, mendapat sorotan dari masyarakat.
Pasalnya, jika pemerintah pusat sudah mengeluarkan aturan tidak lagi harus tes PCR namun hanya menggunakan tes Antigen untuk syarat keberangkatan, kenyataan di lapangan ternyata masih menggunakan tes PCR, yang notabene harga tesnya terbilang masih mahal.
Anggota DPRD Balikpapan Andi Arif Agung mengatakan, dalam menetapkan sebuah kebijakan, khususnya berkaitan dengan penerapan tes PCR sebagai syarat untuk keberangkatan, Pemerintah Pusat, yakni Kementerian terkait, kadang-kadang masih tidak konsisten.
“Saya baru mengetahui informasi dari Kementerian Perhubungan, radius 250 kilometer, radius waktu 4 hari naik kapal harus dilakukan tes PCR, kemudian dari Kementerian Kesehatan penyampaiannya ternyata juga beda,” kata Andi Arif Agung ditemui Kabargupas.com di DPRD Balikpapan, Selasa (02/11/2021).
Yang seperti ini, tambah Andi Arif Agung, yang sebenarnya harus disingkronkan. Semua, juga butuh namanya sinkronisasi, supaya kebijakan dari pusat turun ke daerah itu kongkrit, mana batasan-batasan PPKM level 2 yang di luar Jawa yang tidak menggunakan test PCR alias hanya cukup menggunakan tes Antigen saja.
“Karena rancunya instruksi-instruksi menteri yang ada di pusat. Kita berharap ada sinkronisasi, ada satu kebijakan, yang kemudian dipakai bersama-sama dan jangan membuat masyarakat bingung,” harap politisi Partai Golkar Balikpapan yang akrab disapa A3 ini.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi masyarakat Balikpapan, Pemerintah Kota, legislatif kemudian komponen masyarakat lainnya, instansi-instansi, organisasi-organisasi dan secara umum masyarakat, yang saat ini sedang gencar melaksanakan vaksinasi massal.
Ini diapresiasi, tutur A3, karena apapun ceritanya, dirinya sempat mendapat informasi belum turunnya PPKM Level 4 di Balikpapan, yang salah satu faktornya adalah jangkauan vaksinasi yang belum maksimal.
“Alhamdulillah, kemarin informasi terakhir, capaian vaksinasi di Balikpapan sudah mencapai 70 persen. Dan sekarang lagi progres naik. Ini yang kita apresiasi ternyata gotong royong masyarakat secara keseluruhan, itu di Balikpapan betul-betul kita hadirkan,” imbuhnya.
“Kami berharap, melalui capaian vaksinasi yang sudah dilakukan Pemkot Balikpapan melalui dinas terkait, organisasi kemasyarakatan, serta unsur lainnya di Balikpapan dapat mencapai target yang diinginkan dan Balikpapan bisa turun level serta penggunaan tes PCR maupun antigen tidak perlu lagi dilakukan,” tutupnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment