by

Kecewa, Warga Pasang Spanduk Protes Pengerjaan Proyek Drainase MT Haryono

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Mungkin ini ungkapan kekecewaan yang paling mendalam yang dirasakan warga Balikpapan, khususnya warga di sekitar Damai Jalan MT Haryono Balikpapan kepada salah satu kontraktor yang mengerjakan pembangunan drainase.

Pasalnya, kontraktor ini diduga telah merusak lingkungan tempat tinggal mereka. Tak hanya jalan utama di depan rumah toko (ruko) maupun tempat usaha mereka, seperti halaman rumah dan area parkir, hingga jembatan penghubung mengalami rusak parah akibat pembongkaran pengerjaan proyek drainase tersebut.

Sebagai bentuk protes terhadap pekerjaan proyek itu, warga yang merasa dirugikan memasang spanduk berwarna putih berukuran besar bertuliskan ungkapan rasa kecewa. Bahkan, spanduk yang dipasang ini sudah viral di media sosial, termasuk warga yang mengunggah aksi protesnya, yang merasa dirugikan tempat usahanya.

“Iya mas, sangat amburadul kondisinya. Jalanan macet, drainase hancur, tak dibuatkan jembatan, usaha pemilik ruko sangat dirugikan,” kata Sulastri, karyawan salah satu ruko di MT Haryono Balikpapan.

Tak hanya Sulastri, pengerjaan proyek drainase di MT Haryono Damai ini juga dikeluhkan oleh pelaku usaha lainnya di kawasan tersebut. Adalah Eddy yang mengaku sangat dirugikan dengan adanya kegiatan tersebut karena pengerjaan proyek seperti asal-asalan.

“Hancur semua, jembatan kita rusak dipakai untuk aktivitas mereka. Bilang mau dibuatkan jembatan, sampai sekarang gak dibuat-buat,” kata Eddy ditemui di lokasi proyek.

Eddy berharap, proyek pembangunan drainase yang dilaksanakan salah satu kontraktor ini bisa segera diselesaikan tanpa harus merugikan masyarakat, khususnya warga sebagai pelaku usaha yang ada disekitarnya.

“Ini harusnya jadi perhatian Pemkot dan DPRD Balikpapan. Fungsi kontrolnya bagaimana. Paling tidak ditegur lah kontraktornya agar kerja tidak asal-asalan,” ungkap Eddy.

Sementara itu, saat media ini melakukan konfirmasi ke salah satu pekerja, pekerja bersangkutan enggan berkomentar. Justru, ada kesan pekerja tersebut melarang media ini mengambil gambar. Pekerja itu juga enggan menyebutkan namanya ketika ditanya dan dimintai keterangan seputar kegiatan proyek tersebut.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed