by

Komisi IV DPRD Balikpapan Inginkan PT Pertamina Lebih Responsif

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi IV DPRD Balikpapan dengan menghadirkan manajemen PT Pertamina Balikpapan di gedung Wakil Rakyat Kota Minyak, berlangsung menarik, Senin (31/01/2022).

Tak hanya manajemen PT Pertamina Balikpapan, RDP yang dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti hasil sidak Komisi IV DPRD Balikpapan ke SMA Patra Dharma dan Gereja Maranatha terkait akses jalan dan parkir ini juga menghadirkan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Balikpapan diantaranya Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum serta lainnya.

Pada RDP yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Iwan Wahyudi ini juga dihadiri oleh Ketua dan anggota Komisi III DPRD Balikpapan sebagai upaya sinkronisasi kerja DPRD Balikpapan dalam menyerap aspirasi masyarakat Kota Balikpapan.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Iwan Wahyudi mengatakan, RDP yang dilaksanakan ini terkait dengan permasalahan jalan, parkir dan AMDAL masuk Gereja Maranatha dan SMA Patra Dharma Balikpapan yang kondisinya makin memprihatinkan karena dampak dari pembangunan proyek RDMP Balikpapan.

“RDP yang kita laksanakan ini menyoroti permasalahan kerusakan jalan di kawasan SMA Patra Dharma, Gereja Maranatha, Masjid Istiqlal, kerusakan jalan di seputaran bundaran Karang Anyar hingga parkir semrawut di badan jalan,” kata Iwan Wahyudi ditemui wartawan usai pertemuan.

Selain itu, kata Iwan Wahyudi, banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang tidak tertata juga menjadi perhatian Komisi IV dalam RDP ini. Begitu juga dengan dampak dari pembangunan tersebut juga berpengaruh dengan bangunan dan gedung yang ada di kawasan tersebut.

“Hari ini kami mengundang Pertamina bersama stakeholders terkait seperti Dinas Tata Kota, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum serta Komisi III, ternyata kesepakatan awal itu sudah terjadi sejak tahun 2020 bahwa pihak Pertamina akan melakukan perbaikan atau atensi di kawasan tersebut, tapi sampai hari ini tahun 2022, hampir menjelang 2 tahun responnya tidak ada,” ungkap politik PPP Balikpapan ini.

Hari ini, ujar Iwan Wahyudi, pihaknya mendengar kembali respon dari PT Pertamina untuk segera melakukan perbaikan, yang informasinya sudah mau dilelang, dan sudah ada rencana aksinya. Dan itu akan ditunggu komitmen tersebut.

“Bayangkan ya, di kawasan tersebut dilintasi orang yang mau ke masjid, ke gereja, ke sekolah. Tidak sedikit yang jatuh akibat tidak segera diperbaiki jalannya. Untungnya, tidak ada sampai yang berakibat fatal. Hal ini kan sangat berbahaya,” tandasnya.

Pihaknya, kata Iwan Wahyudi, menginginkan PT Pertamina untuk lebih responsif untuk lebih mengedepankan nuraninya terhadap dampak-dampak yang terjadi akibat proyek RDMP ini. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kawasan tersebut berada di tengah-tengah proyek RDMP, dan proyek itu pasti ada dampaknya.

“Oleh karena itu, pihak PT Pertamina harus betul-betul memasang telinga dan memasang mata dan segera memberikan merespon terhadap persoalan ini, dan gak perlu sekian lama. Kita tunggu respon kongkrit dari Pertamina jangan sampai terjadi kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan,” ucap Iwan Wahyudi.

Sementara itu, saat wartawan melakukan konfirmasi kepada perwakilan manajemen PT. Pertamina Balikpapan yang hadir di RDP ini, mereka enggan memberikan komentarnya dengan alasan bukan kewenangannya.

“Jangan lah, bukan kewenangan kami untuk memberikan penjelasan,” kata Ely Chandra Peranginangin, Area Manager Communication, Relations & CSR KPI Unit Balikpapan sambil berlalu.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed