Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) Tahun 2023 yang dibahas oleh Badan Angggaran (Banggar) DPRD Balikpapan dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Balikpapan, telah ditetapkan.
DPRD Balikpapan, pada pembahasan KUA PPAS 2023 tersebut tetap menekankan pada kegiatan prioritas seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur seperti penanganan jalan dan banjir.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle mengatakan, penetapan KUA PPAS 2023 yang sudah dilakukan antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Balikpapan dan Badan Angggaran (Banggar) DPRD Balikpapan masih memprioritaskan tentang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.
“Kita pertegas semuanya itu, adalah pendidikan, kesehatan sama infrastruktur terutama jalan dan banjir. Itu yang memang kita atensi alias prioritas,” kata Sabaruddin Panrecalle ditemui kabargupas.com di ruang kerjanya, Rabu (24/08/2022).
Karena, Sabaruddin menambahkan, dari tahun ke tahun bahwa persoalan dan dinamika pendidikan ini hampir tiap tahun begitu-begitu terus sehingga didorong bahwa daerah-daerah yang memang yang sekolahnya masih minim, itu perlu ditambah.
“Pertama ditambah sekolahnya, ditambah rumbelnya (ruang belajar). Tapi kami menyayangkan di Balikpapan Timur ini belum dimaksimalkan. Termasuk juga di pelayanan kesehatan. Itu rumah sakit di Timur itu belum ada,” jelas Sabaruddin, sapaan akrab Sabaruddin Panrecalle.
Selain itu, lanjut politisi Partai Gerindra Balikpapan ini, yang jadi sorotan pada pembahasan KUA PPAS 2023 itu adalah rumah sakit yang akan dibangun di Balikpapan Barat terkesan dipaksakan, sementara lahannya masih ada permasalahan. Di lokasi tersebut, ada beberapa masyarakat yang belum terbayarkan lahannya oleh Pemerintah Kota Balikpapan.
“Kami selalu mengingatkan kepada Pemerintah Kota Balikpapan jangan Balikpapan Barat itu nanti dijadikan “stadion” kedua. Kenapa, sudah terbangun tiba-tiba berpolemik dengan warga. Kami mengharapkan persoalan tersebut dituntaskan dulu pembayaran lahan warga tersebut, dan ketika ingkrah silakan dibangun,” ujarnya.
Oleh karenanya, kata Sabaruddin, ketika ini belum siap (lokasi pembangunan), pihaknya mengarahkan pembangunan rumah sakit di Balikpapan Barat itu dilarikan saja ke Balikpapan Timur yang memang lokasi sudah steril. Soal prioritas, pembangunan rumah sakit di Balikpapan Timur itu sangat mendesak. Apalagi di Balikpapan Timur memang belum ada.
“Kalau bicara prioritas, itu mendesak di sana karena memang belum ada. Tapi mungkin pertimbangan dari Wali Kota dan teman-teman sekalian berbeda pandangannya,” ungkap Sabaruddin.
“Kalau kami tidak memandang itu Dapil (Daerah Pemilihan) ketika bicara skup ke dewanan. Kita ini bicara kedewanan bukan bicara Dapil. Tapi apa yang dianggap prioritas itu yang diutamakan,” tutupnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment