Kabargupas com, SAMARINDA – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Sri Puji Astuti mengakui pemerapan Kurikulum Merdeka di Samarinda hingga saat ini sudah mencapai 90 persen.
Dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Puji mengapresiasi trobosan inovatif dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini.
“Langkah ini mencerminkan kemajuan positif dalam sektor pendidikan di Samarinda, tetapi dengan keberhasilan, tentu adanya penyediaan sapras,” ungkap Puji, Senin (20/11/2023).
Namun ia juga menekankan pentingnya penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, dukungan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM), dan ketersediaan buku pelajaran berkualitas sebagai faktor penentu.
Menurutnya, kolaborasi yang baik antara Pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua merupakan kunci utama dalam memajukan pendidikan.
“Sehingga penting untuk memastikan adanya penyediaan sapras yang memadai, dukungan terhadap bebrapa hal itu. Maka melalui kerja sama yang baik, saya yakin pendidikan di Kota Tepian dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” terangnya.
Selain itu, ada beberapa hal yang masih menjadi sorotan dari politisi Fraksi Demokrat ini, yang dirasakan hampir semua sekolah di Samarinda.
Masalah klasik yang selalu berulang yakni pengadaan buku pelajaran. Ia menekankan bahwa permasalahan ini harus clear agar bisa mendukung berjalannya Kurikulum Merdeka.
“Meski sudah banyak yang beralih ke Kurikulum Merdeka, beberapa di antaranya masih memerlukan dukungan lebih lanjut dari pemerintah pusat dan daerah,” pungkasnya. (*/rah/adv)
Comment