
Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Tak jauh berbeda dengan harga aneka sembako yang dijual pedagang di Pasar Terapung Kampung Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan.
Di pasar tradisional yang merupakan pasar di bawah pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wilayah I Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan ini juga menjual telur ayam dengan harga yang cukup bervariasi, sesuai dengan ukuran besar kecil telur yang dijual.
Meski begitu, harga telur ayam yang dijual pedagang di pasar tradisional ini terbilang masih stabil dengan kisaran harga Rp 60.000 hingga Rp 70.000 per piring, satu piring berisi 30 butir telur.
Pedagang, Hj. Sakka mengatakan, untuk telur ukuran kecil dijual dengan harga Rp 60.000/piring, ukuran sedang Rp 63.000/piring, sementara ukuran besar dijual dengan harga Rp 70.000/piring.
“Saat ini harga telur ayam yang dijual di Pasar Terapung Kampung Baru Tengah Kecamatan Balikpapan Barat ini masih stabil dengan kisaran harga untuk telur ukuran kecil dijual dengan harga Rp 60.000/piring, ukuran sedang Rp 63.000/piring, sementara ukuran besar dijual dengan harga Rp 70.000/piring,” kata Hj. Sakka, ditemui media ini, Sabtu (1/11/2025).
Menurut Hj. Sakka, harga telur ayam yang dijual di pasar tradisional ini dibandingkan hari sebelumnya, harga untuk telur untuk produksi lokal masih tetap tidak ada perubahan.
Saat ini harga telur ayam lokal masih sama dari hari sebelumnya. Namun untuk telur ayam yang non-lokal, atau telur yang didatangkan dari luar Balikpapan mengalami penurunan. Turunnya tidak banyak, ungkap Sakka, cuma sekitar Rp 2.000 perbutir.
“Kalau untuk penjualan secara eceran, satu butir telur ayam ukuran kecil dijual dengan harga Rp 2.000, telur ayam ukuran sedang dijual Rp 2.100 dan Rp 2.200 perbutir. Sedangkan telur ayam ukuran besar dijual Rp 2.300 perbutir,” jelasnya.
Data historis menunjukkan bahwa kenaikan harga telur ayam di Kota Balikpapan terjadi secara signifikan pada periode sebelumnya.
Sementara hasil pantauan sebelumnya menyebutkan bahwa sejak awal adanya kenaikan harga telur ayam ini disebabkan oleh keterbatasan pasokan dan meningkatnya permintaan. Terlebih saat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Poniran | Nur











Comment