Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Meski ada larangan aktivitas masyarakat pada Sabtu dan Minggu di lapangan Merdeka Balikpapan sebagai tindak lanjut penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau COVID-19, ternyata tidak dipatuhi masyarakat karena diduga lemahnya pengawasan dari Satgas COVID-19 Kota Balikpapan.
Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang melakukan berbagai aktivitas di lapangan Merdeka hingga Pantai Melawai Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, pada Minggu (14/02/2021) sore. Warga berkumpul dan beraktivitas tanpa menerapkan protokol kesehatan secara ketat, baik saat berolah raga, berkumpul bersama komunitas hingga mereka yang sekadar menikmati suasana sore di kawasan tersebut.
Ramainya aktivitas warga di lapangan Merdeka hingga Pantai Melawai menjadi sorotan masyarakat, utamanya warga yang prihatin dengan tidak patuhnya warga dalam menerapkan protokol kesehatan serta lemahnya pengawasan dari Satgas COVID-19 Kota Balikpapan hingga viral di media sosial.
“Kalau bener itu terjadi di lapangan Merdeka dan di kawasan Melawai, artinya itu kelalaian gugus tugas dalam menerapkan PPKM,” kata Siswanto Budi Utomo, anggota Komisi I DPRD Balikpapan saat dihubungi Kabargupas.com, malam tadi.
Menurutnya, virus itu menyerang dari manusia ke manusia lain, bukan terjadi di tiap hari Sabtu dan Minggu saja, tapi menyerang manusia setiap hari, bahkan di tiap menit.
“Oleh sebab itu, gugus tugas di tiap waktu harus bekerja maksimal, untuk meniadakan kerumunan-kerumunan orang yang terjadi di dalam masyarakat. Sebab kerumunan itulah penyebab paling besar terjadinya perpindahan virus COVID-19,” ungkap politisi Partai Gerindra Balikpapan ini.
Lebih lanjut Siswanto menjelaskan, kalau lihat di daerah-daerah Jawa, sekarang sangat ketat sekali dalam memberantas COVID-19 ini dengan menerapkan PPKM Mikro. Bahkan terbentuknya desa-desa tangguh, itu semua untuk menekan lajunya pandemi COVID-19 ini.
Mestinya, harap Wakil Rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I Balikpapan Kota ini, Satgas COVID-19 Balikpapan mengikuti jejak yang terjadi di Jawa, jangan sampai di Jawa pandeminya turun tapi meningkat di daerah-daerah lain, seperti Kalimantan ini, khususnya di Balikpapan.
“Saya kira cara membubarkan kerumunan-kerumunan massa seperti di Melawai gampang sekali. Dengan mengunakan mobil patroli dan pengeras suara meminta warga bubar sambil sambil menginformasikan kepada mereka untuk kasihan pada orang tua di rumah,” ujarnya.
Jika tidak dibubarkan atau ditindak tegas oleh Satgas COVID-19 dikhawatirkan akan berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Balikpapan. Dibutuhkan ketegasan aparat, utamanya Satgas COVID-19 Balikpapan dalam menyikapi permasalahan ini.
“Kalau tidak membubarkan diri dan tetap nekat bertahan juga, gugus tugas harus membubarkan secara paksa. Tindak tegas,” tandasnya.
Pihaknya berharap, hal itu tidak terjadi di Balikpapan yang dikenal dengan kota Beriman (Bersih, Indah, Aman dan Nyaman) ini. Dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam menyikapi pandemi COVID-19 ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, termasuk tidak berkumpul dan melakukan aktifitas di luar rumah secara bersamaan.
“Mudah-mudahan tidak terjadi lagi adanya kerumunan-kerumunan berjumlah massa yang besar di Balikpapan lagi,” tutup Siswanto.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment