Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Upaya meminimalisir banjir yang terjadi di Kota Balikpapan terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Salah satu upaya tersebut dengan melakukan perbaikan bendungan pengendali banjir (Bendali) di sejumlah kawasan di Kota Balikpapan.
Salah satu Bendali yang dilakukan perbaikan karena mengalami kebocoran adalah Bendali Telagasari yang berlokasi di Jalan Kapten Pierre Tendean, Kelurahan Telagasari, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan.
Anggaran proyek penanganan Bendali Telagasari yang digelontorkan Pemkot Balikpapan ini sebesar Rp 7,11 miliar lebih. Proyek dikerjakan oleh CV Putra Jaya Abadi, dengan waktu pengerjaan yang diberikan selama 212 hari kalender.
Kabid Sumber Daya Air (SDA) dan Drainase Dinas PU Kota Balikpapan, Jen Supriyanto mengatakan, dengan cuaca yang tidak menentu, yang sering terjadi banjir dibeberapa titik di Kota Balikpapan, Bidang SDA Dinas PU Kota Balikpapan sedang memaksimalkan tampungan Bendali yang ada di Balikpapan, yang menjadi wewenang Dinas PU Kota Balikpapan.
“Bendali yang dimaksimalkan untuk mengatasi banjir ini adalah Bendali, Bendali Blok 1, Bendali Gunung Bahagia, Bendali Gang Kantil dan Bendali Balikpapan Baru,” kata Jen Supriyanto, ditemui media ini, Senin (19/08/2024).
Menurut Jen Supriyanto, salah satu Bendali yakni Bendali Telagasari mengalami kebocoran atau paiping karena tanah di bawahnya berpasir sehingga diusahakan melapisnya dengan geotekstil dan geomembran.
“Nantinya, diharapkan tidak ada kebocoran lagi sehiybisa maksimal ketika terjadi banjir di kota dan dapat menampung air sementara,” harap Jen Supriyanto.
“Intinya Telagasari ini (Bendali, red) ini piping dari mercu ke hilirnya. Jadi melewati mercu di bawahnya, itu namanya piping. Mercu itu yang bangunan pelimpah (air, red). Jadi kalau penuh airnya melimpah. Disitu ada piping, nah kita sedang mengatasi itu,” jelas Jen, sapaan akrabnya.
Mengatasi itu, lanjut Jen, salah satunya adalah pertama membuat perbaikan dinding di sekeliling Bendali yang masih bronjong dicor. Yang kedua, dipasang geotekstil, yang fungsinya untuk merekatkan tanah yang ada di bawah dengan tanah yang ditimbun nanti, yang prosesnya itu dijahit. Itu dilakukan agar tidak geser timbunannya sama tanah yang ada di bawahnya.
“Yang ketiga, nanti setelah ditimbun, dipadatkan dengan tanah timbunan pilihan baru ditambah lagi dengan geomembran. Geomembran itu agar air tidak tembus ke bawah,” pungkasnya.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment