Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Setelah resmi dikukuhkan dan menerima Surat Keputusan (SK) kepengurusan, Murojaah Kalimantan Timur (Kaltim) langsung tancap gas menjalankan program pembinaan penghafal Al-Qur’an di wilayah tersebut. Program ini bertujuan memuliakan para hafiz melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pendampingan.
Ketua Murojaah Kaltim, Ibrahim S.Kd menyampaikan bahwa langkah pertama yang dilakukan pihaknya adalah menjaring para penghafal Al-Qur’an, khususnya yang berusia di atas 15 tahun, untuk difasilitasi dalam menjaga dan meningkatkan hafalannya.
“Visi utama kami adalah memuliakan para penghafal Al-Qur’an. Kami ingin mereka mendapat tempat yang layak, difasilitasi, dan dibina agar hafalan mereka terjaga hingga akhir hayat,” ujarnya, Minggu (5/10/2025).
Program pembinaan akan difokuskan melalui Baitul Murojaah, yang dikhususkan bagi peserta usia di atas 15 tahun. Peserta dengan hafalan 1–2 juz akan dibimbing agar lancar, sedangkan mereka yang telah hafal 30 juz akan difasilitasi untuk menjaga hafalan tersebut secara berkelanjutan.
“Insyaallah program ini akan mulai berjalan pada awal November 2025. Saat ini pendaftaran telah dibuka. Program bersifat gratis tanpa dipungut biaya apa pun. Seluruh pembiayaan ditanggung oleh Yayasan Fii Sabilillah Baitul Quran,” jelas Ibrahim.
Program yang dijalankan terbagi menjadi dua jenis, yakni program berkelanjutan dan program eventual (sementara). Untuk tahap awal, Murojaah Kaltim akan memprioritaskan pembinaan terhadap 10 orang hafiz selama satu tahun penuh.
“Nanti setiap bulan akan kami evaluasi. Jika progresnya baik, bisa jadi ada penambahan kuota. Kami juga akan berkolaborasi dengan Yayasan Fii Sabilillah dan lembaga Baitul Quran lainnya,” imbuhnya.
Selain itu, untuk pembinaan anak-anak usia di bawah 15 tahun, akan difokuskan melalui lembaga Fii Sabilillah dan Pesantren Baitul Quran, yang sudah mulai menerima santri sejak usia 4,5 tahun. Anak-anak ini akan dibina hingga hafal Al-Qur’an, lalu dilanjutkan ke jenjang pembinaan lanjutan di Baitul Murojaah saat mereka beranjak remaja.
“Kami ingin mencetak generasi penghafal Al-Qur’an sejak dini, lalu membimbing mereka agar hafalan tersebut terjaga hingga dewasa. Dengan sistem ini, kami harap kualitas hafiz di Kalimantan Timur semakin meningkat,” pungkasnya.
Poniran | Nur
Comment