Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Guna memenuhi kebutuhan dalam penyediaan gas melon subsidi atau elpiji 3 Kilogram (Kg) kepada masyarakat, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Timur melalui agen resminya PT Perdib bekerja sama dengan Kelurahan Gunung Bahagia menggelar operasi pasar di Kelurahan Gunung Bahagia Jalan Ruhui Rahayu Balikpapan Selatan, Jumat (14/07/2023).
Operasi pasar elpiji 3 Kg yang diinisiasi oleh anggota DPRD Balikpapan, Mieke Henny ini berlangsung tertib dan lancar dengan harga jual sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) yakni Rp 19 ribu pertabung. Operasi pasar juga mendapat pengawasan ketat dari aparat Kelurahan Gunung Bahagia, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.
Anggota DPRD Balikpapan Mieke Henny mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam hal ini Kelurahan Gunung Bahagia, yang mana atas inisiatif dirinya selaku anggota DPRD Balikpapan memohonkan untuk dilaksanakannya operasi pasar, melalui agen atau distributor elpiji 3 Kg dengan harga HET (Harga Eceran Tertinggi) sebesar Rp 19 ribu.
“Alhamdulillah hari ini sudah dilaksanakan. Sebanyak 560 tabung elpiji 3 Kg disalurkan kepada masyarakat, khususnya warga di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan,” kata Mieke Henny ditemui media ini disela-sela kegiatan.
“Atas nama warga Kota Balikpapan yang juga Wakil Rakyat Gunung Bahagia, saya mengucapkan terima kasih. Sebagai fungsi pengawasan, dirinya hadir di lokasi operasi pasar ini untuk memastikan elpiji 3 Kg subsidi ini penyalurannya benar-benar tepat sasaran,” tambah Mieke Henny.
Terkait masih langka dan mahalnya harga elpiji 3 Kg di Balikpapan, ujar anggota Komisi III DPRD Balikpapan ini, pihaknya juga meminta Pemkot Balikpapan untuk melakukan penelusuran karena masih banyak warga yang mengadu ke dirinya jika harga gas melon subsidi di pasaran (pengecer, red) saat ini masih mahal yakni antara Rp40-70 ribu pertabung. Atas kondisi ini, warga merasa sangat keberatan.
“Untuk itu, warga minta agar distribusi elpiji 3 Kg tersebut bisa dilakukan pengawasan atau dimonitoring, khususnya terhadap para pengecer yang menjual gas melon subsidi tersebut,” tutur Mieke Henny.
Pihaknya, kata Mieke Henny, juga memaklumi jika para pengecer juga mencari keuntungan di momen langkanya gas elpiji 3 Kg tersebut untuk menambah ekonomi keluarga. Namun, hendaknya dalam mencari keuntungan para pengecer tidak menaikan harga jualnya yang terlalu tinggi yakni sampai 3 kali lipat dari HET.
“Nah itu tolong ditelusuri oleh Pemerintah supaya harga jual elpiji 3 Kg di tingkat pengecer tidak terlalu mahal,” ungkapnya.
Melihat kondisi yang terjadi ini, dirinya menilai terjadinya kelangkaan elpiji 3 Kg ini diduga atau terkesan akibat adanya penumpukan. Tapi setelah dirinya bertanya ke Pertamina, Pertamina menyebutkan bahwa tidak ada penumpukan tersebut.
“Ya kami maklumi. Makanya kami minta kepada Pertamina untuk membuat kelangkaan elpiji 3 Kg ini normal kembali. Bagaimana menormalkan kembali, untuk menormalkan kembali tentunya Pemerintah yang tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan,” ucap Mieke Henny.
Perwakilan PT Perdib selaku agen resmi elpiji 3 Kg, Iyan mengatakan, total elpiji 3 Kg subsidi yang dibagikan di Kelurahan Gunung Bahagia ini sekitar 5 ratusan tabung.
“Dilaksanakannya operasi pasar ini karena orang lagi butuh elpiji 3 Kg, katanya lagi susah. Tapi ini sudah berkurang, mulai normal. Karena mulai tanggal 8 Juli itu sudah ada operasi pasar,” kata Iyan.
Pihaknya berharap, dengan operasi pasar ini masyarakat mudah mendapatkan elpiji 3 Kg dan tidak panik karena stok elpiji melon tersebut masih tersedia. Mahalnya harga elpiji 3 Kg ini terjadi karena dimanfaatkan oleh oknum warga tidak bertanggung jawab.
“Melalui operasi pasar ini kami berharap warga mudah mendapatkan elpiji 3 Kg dan tidak panik karena stok elpiji 3 Kg ini masih tersedia. Kalau harganya mahal, itu dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” ungkap Iyan.
Sementara itu, warga Gunung Bahagia, Irma Susanti mengaku senang bisa mendapatkan elpiji 3 Kg dengan harga murah sesuai HET yakni Rp 19 ribu. Dirinya berharap, harga elpiji 3 Kg di pasaran bisa kembali normal dan warga tidak lagi kesulitan mendapatkannya.
“Senang ya dapat gas elpiji 3 Kg murah. Kalau kita beli sama pengecer harganya bisa sampai Rp 30-50 ribu pertabung,” kata Irma.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment