Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Pasca diberikannya tambahan waktu 50 hari oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, proyek pembangunan pengendalian banjir DAS Ampal di kawasan Jalan MT Haryono Balikpapan saat ini sudah mencapai 90 persen.
“Progres pengerjaan proyek DAS Ampal di termin terakhir kemarin, berada di 80 persen. Kalau sekarang sudah mengalami kemajuan, sekitar 90 persen,” kata Dirut PT Fahreza Duta Perkasa Cahyadi didampingi Ketua Umum Forum Peduli Masyarakat Kota Balikpapan (FPMKB) M. Ali Amin saat ditemui Kabargupas.com, Rabu (17/01/2024).
Dengan diberikan tambahan waktu 50 hari kerja, ujar Cahyadi, pihaknya berharap sebelum 50 hari sudah bisa menyelesaikan. Bahkan, dirinya mengaku optimistis. Apalagi dari tim PU (Dinas PU Balikpapan, red) dan konsultan selalu mendampingi atau mensupport dalam pengawasannya.
“Karena, kalau untuk jalur salurannya itu sudah hampir selesai, kurang 20 meter lagi precast (beton pracetak) sudah hampir terpasang semua, tinggal di rigid (perkerasan jalan kaku) jalan yang konsentrasi. Rigid jalan itu diakhir Januari ini kita maksimalkan,” tandasnya.
Mudah-mudahan, lanjut Cahyadi, kalau tidak ada kendala cuaca semua pekerjaan bisa terselesaikan sesuai target. Karena masalah cuaca, kalau dipaksakan kualitasnya akan jelek. Jadi harus tetap menunggu cuaca cerah.
“Jadi tetap optimistis dikasih 50 hari kerja itu kita bisa menyelesaikan yang baik, yakni batas akhir waktu yang diberikan pada 19 Februari 2024 mendatang,” ujar Cahyadi.
Selain cuaca, tutur Cahyadi, kendala yang dihadapi PT Fahreza selama pengerjaan proyek DAS Ampal ini, tepatnya di kawasan pertigaan jalan ke perumahan BDS ini adalah utilitas seperti jaringan kabel dan tiang PLN, pipa PDAM, tiang dan kabel Telkom serta lainnya.
“Masalah utilitas ini yang paling krusial di kita, karena posisinya kita tetap nunggu ada pemindahan, terutama PLN yang harus koordinasi dulu. Alhamdulillah dengan posisi yang sampai sekarang, tetap jalin kerja sama dengan pihak PLN, Telkom dan utilitas-utilitas lain untuk bisa sama-sama bersinergi dengan kita,” tukas Cahyadi.
Alhamdulillah, kata Cahyadi, mereka mungkin memahami dengan kondisi yang sekarang ini, yang lagi percepatan pembangunan untuk Balikpapan. Jadi, ucapnya, mereka bersinergi juga.
Terkait sorotan masyarakat terhadap proyek ini hingga menjadi keluhan, khususnya pelaku usaha yang ada di kawasan ini, Cahyadi menjelaskan, wajar jika dalam proses pembangunan pasti ada yang terdampak karena tujuan sebenarnya nanti, dan hasilnya juga untuk masyarakat Balikpapan.
Karena posisi ini adalah program pengendalian banjir yang diprioritaskan oleh Wali Kota Balikpapan untuk bisa mengentaskan banjir di Balikpapan, terutama yang ada di seputaran Jalan MT Haryono dan di aliran DAS Ampal yang setiap tahunnya itu banjir, dan menyebabkan aktivitas masyarakat tidak bisa berjalan dengan baik.
“Sekarang ini yang saya lihat sudah berjalannya, banjir yang tadinya sampai satu lutut itu, sudah tidak ada. Alhamdulillah nanti sampai selesai yang diresahkan masyarakat, saya harapkan manfaatnya bisa lebih baik ke depan. Masyarakat yang terdampak ini otomatis posisinya akan lebih menggeliat, khususnya masyarakat dalam menjalankan usahanya,” tutup Cahyadi.
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment