Kabargupas.com, SAMARINDA – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur (DPRD Kaltim), Sutomo Jabir, mengatakan ada banyak hal menarik seputar pengurangan emisi karbon. Baginya, program itu bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Ini juga bisa sebagai motivasi masyarakat dan pemerintah untuk terus menjaga kelestarian lingkungan,” kata Sutomo, Jumat (03/02/2023).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan, tidak semua daerah memiliki potensi tersebut. “Kaltim menjadi salah satu yang beruntung mendapatkannya,” ujarnya.
Sebagai informasi, pembayaran kinerja yang akan disalurkan melalui Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kementerian Keuangan ke pelaksana Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation atau REDD+ di tingkat nasional dan sub nasional dialokasikan untuk responsibility, performance, dan reward sesuai dengan dokumentasi Benefit Sharing Plan atau BSP.
Pernyataan Sutomo ini tentu bukan tanpa alasan. Saat mengundang Pemerintah Provinsi Kaltim, program pengurangan emisi karbon ini dibahas serius. Terlebih dengan adanya kesepakatan hasil kinerja atas pengurangan emisi di Kaltim yang akan dibayarkan oleh World Bank.
“Oleh sebab itu, dalam pertemuan dengan Pemprov Kaltim, DPRD Kaltim meminta pemaparan seperti apa detailnya sehingga terjadi persepsi dan pemahaman sama dan semakin banyak pula PAD yang Kaltim dapatkan,” tutupnya. (adv)
Comment