Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Geliat ekonomi di bidang perhotelan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, khususnya tingkat okupansi hotel, pasca pandemi Covid-19 diprediksi terus mengalami peningkatan.
Apalagi didukung dengan adanya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“Dengan keberadaan IKN, harapannya, kami bisa berkontribusi. Kami, hotel yang sudah sudah lama berdiri, mudah-mudahan ke depannya bisa membantu dalam hal penyediaan kamar. Sehingga apapun yang kita inginkan sama-sama bisa tercapai. Intinya, kami siap membantu penyediaan kamar,” kata Dewa Putu Aryawan, Executive Assistant Manager Adika Hotel Bahtera Balikpapan saat jumpa pers, Selasa (09/05/2023).
Dua tahun sejak dimulainya pembangunan IKN, menurut Dewa, demikian dia biasa disapa, pihaknya mengakui saat ini belum berdampak signifikan terhadap perkembangan hotel.
Apalagi pandemi Covid-19 yang sebelumnya melanda tanah air, termasuk Kota Balikpapan, juga jadi kendala atau halangan hotel dalam meningkatkan kunjungan tamu, karena adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Setelah Covid-19 dinyatakan sebagai endemi oleh Pemerintah, saat ini Adika Hotel Bahtera baru bisa mempromosikan hotel secara maksimal atau promosi seutuhnya. Dan, dengan pemberlakuan tersebut maka seluruh fasilitas yang dimiliki oleh Adika Hotel Bahtera dibuka semua,” jelasnya.
Tingkat keterisian kamar di Adika Hotel Bahtera, terang Dewa, di weekday (hari kerja, red) itu mencapai 30 persen. Sedangkan tingkat keterisian kamar saat weekend mencapai 45 persen.
Lebih lanjut, kata Dewa, sebelum pandemi Covid-19, saat weekday tingkat keterisian kamar mencapai 45 persen, sedangkan saat weekend mencapai 80 persen.
“Jadi ada harapan ketika pembangunan IKN berlangsung, juga ada keterlibatan hotel-hotel lokal di Balikpapan, tak terkecuali Adika Hotel Bahtera yang berharap ada peningkatan keterisian kamar hotel,” ujar Dewa.
“Tentunya kami juga siap mensukseskan atau mendukung segala kegiatan yang dilaksanakan pemerintah karena ketersediaan kamar kami memenuhi untuk itu,” imbuhnya.
Dewa menjelaskan, Hotel Bahtera mempunyai dua property yakni hotel bintang 3 dan bintang 4 dengan harga yang kompetitif yakni Adika Hotel Bahtera dan Hotel Menara Bahtera. Jika budget (anggaran, red) tamu hotel yang akan menginap kemampuannya di bintang 3, tentu disiapkan bintang 3.
“Kalau budget-nya di bintang 4 masuk, kita siapkan juga,” tandasnya.
Lebih lanjut, kata Dewa, jumlah kamar yang tersedia di Adika Hotel Bahtera berjumlah 150 kamar, sedangkan di Hotel Menara Bahtera jumlah kamar yang disediakan sebanyak 180 kamar.
Sementara, fasilitas yang disediakan di Adika Hotel Bahtera adalah restoran dan bar. Ruang meeting yang ada di hotel terpaksa dinonaktifkan dan dialihkan ke Hotel Menara Bahtera karena pertimbangan kapasitas ruangan yang minim.
“Kalau Hotel Menara Bahtera, fasilitas ruang meetingnya cukup luas. Ada kapasitas untuk 50 orang, 100 sampai 500 orang. Sedangkan room meeting (ballroom, red) bisa menampung 1.500 orang. Kami siap,” tukasnya.
Untuk makanan, kata Dewa, di hotel ini ada Chinese Food, dan sebagai menu andalannya adalah ayam goreng terasi. Menu tersebut adalah salah satu menu favorit di Hotel Bahtera. Sedangkan makanan Indonesia adalah sop buntut, yang saat ini masih jadi menu favorit.
“Tipe kamar di Adika Hotel Bahtera yang ditawarkan adalah tipe Standard, Superior, Deluxe, Junior Suite, Executive Suite dan Regency Suite. Untuk harga perkamarnya sesuai tipe, mulai harga Rp 300 ribu sampai Rp 800 ribu,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama yang juga Owner Adika Hotel Bahtera Johny Wong menambahkan, saat ini orang beranggapan bahwa hotel ini masih belum maksimal pasca pandemi Covid-19. Mengingat saat pandemi Covid-19, hotel ini juga jadi tempat isolasi warga yang terjangkit virus Covid-19.
“Kami sudah membersihkan semuanya dengan menyemprotkan cairan disinfektan. Sudah cukup lama itu ya. Dan sekarang sudah beres semua. Upaya yang sudah dilakukan pihak hotel ini, ternyata masih belum banyak yang diketahui oleh masyarakat,” kata Johny Wong.
“Oleh karena itu, melalui kegiatan ini kami minta bantuan rekan-rekan media untuk mensosialisasikannya ke masyarakat bahwa hotel ini sudah normal kembali atau masih eksis,” tutupnya .
Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati
Comment