by

Pastikan Kondisi Sekolah Terpadu di Regency, DPRD Balikpapan Akan Tinjau Lapangan

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Belum tuntasnya pengerjaan sekolah terpadu di kawasan perumahan Balikpapan Regency Jalan Syarifuddin Yoes Balikpapan akibat diputusnya kontrak PT Sarjis Agung Indrajaya karena tak mampu menyelesaikan proyek sesuai target tidak sudah ditetapkan Pemerintah Kota Balikpapan, mendapat perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Akibat diputusnya kontrak PT Sarjis Agung Indrajaya itu, Pemerintah Kota Balikpapan berencana akan melakukan lelang ulang guna mengejar penyelesaian pembangunan agar sekolah terpadu tersebut bisa dipergunakan pada PPDB 2024 ini.

Ketua Komis IV DPRD Kota Balikpapan Doris Eko Rian Desyanto mengatakan, dikarenakan belum selesai 100 persen dikerjakan oleh kontraktor pelaksana serta diputusnya kontrak PT Sarjis Agung Indrajaya, sekolah terpadu Balikpapan Regency akan dilakukan lelang ulang untuk pengerjaannya.

“Kami berharap sekolah terpadu Balikpapan Regency bisa selesai tepat waktu, dan bisa digunakan saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tahun ajaran 2024-2025,” ujar Doris Rian Eko Desyanto, ditemui awak media di Kantor DPRD Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, belum lama ini.

Dengan dilakukannya lelang ulang, harap Doris Rian Eko Desyanto, semoga kontraktor yang nantinya melanjutkan pekerjaan sekolah terpadu benar-benar serius menyelesaikan pembangunan sekolah tersebut.

“Jadi, menurut kontraktor banyak kendala yang terjadi di lapangan, sehingga proyek pengerjaan sekolah terpadu Balikpapan Regency tidak dapat selesai tepat waktu. Diantaranya, faktor cuaca dan alam,” ungkap politisi Partai Golkar Balikpapan ini.

Ia menjelaskan, nantinya Komisi IV DPRD Kota Balikpapan akan melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan apakah sekolah terpadu Balikpapan Regency sudah bisa digunakan atau belum saat PPDB tahun ajaran 2024-2025 nanti.

“Jadi memang mau kita sekolah terpadu tersebut sudah bisa digunakan saat PPDB tahun ini, mau itu satu kelas atau dua kelas. Hal itu bisa membantu mengatasi permasalahan PPDB di wilayah Balikpapan Selatan,” tuturnya.

Doris menambahkan, bahwa dari hasil tinjauan komisi IV DPRD Balikpapan beberapa hari yang lalu masih banyak bangunan yang belum terselesaikan, kurang lebih progresnya 80 persen.

“Jadi untuk proses pengerjaan sekolah terpadu Balikpapan Regency akan dilakukan lelang ulang, kami berharap bisa selesai sebelum PPDB tahun ini,” tukas Doris.

Seperti diketahui, menjelang pelaksanaan PPDB 2024, sekolah terpadu di kawasan Balikpapan Regency yang diharapkan menjadi salah satu solusi penanganan persoalan PPDB di Balikpapan Selatan, proyek pembangunan sekolah terpadu senilai Rp 33 miliar tersebut sampai sekarang tak kunjung tuntas.

Akibat belum tuntasnya proyek ini, dikhawatirkan proses PPDB 2024 di kawasan Balikpapan Selatan, khususnya bagi warga di sekitar perumahan Balikpapan Regency, terganggu.

Penulis: Poniran
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed