Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Kritikan tentang pendaftaran vaksinasi kategori masyarakat umum melalui online yang dinilai tidak efektif oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, H. Haris, akhirnya mendapat tanggapan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kepala DKK Balikpapan dr. Andi Sri Juliarty mengatakan, vaksinasi dengan cara langsung ke masyarakat per-wilayah kelurahan sudah berjalan di semua Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat).
“Yang kita buka pendaftaran di link umum ini adalah untuk lokasi Sentra Vaksinasi DOME. Kita dalam tahap percepatan vaksinasi,” kata dr. Andi Sri Juliarty, dalam keterangan resminya yang disampaikan di WhatsApp Group Media Covid-19, Jumat (23/07/2021).
Menurut dr. Dio, sapaan akrab dr. Andi Sri Juliarty, banyak sekali titik lokasi vaksinasi yg diadakan sekarang oleh TNI Polri yang juga mendekatkan akses ke masyarakat. Ada juga vaksinasi mobile di pasar. Kemarin berjalan dosis 2 di Pasar Baru dan Pasar Muara Rapak.
“Jadi melihatnya itu yg terpilah-pilah tetapi lihat vaksinasi se-kota. Sudah begitu banyak pos vaksinasi dibuka,” terangnya.
Bahkan, tambah juru bicara Satgas COVID-19 Kota Balikpapan ini, Polresta Balikpapan juga telah membuat pos vaksinasi di mal dan menggunakan mobil Presisi ke RT-RT.
“Seperti gerai vaksinasi oleh Polresta menggunakan mobil Presisi ke RT di Kelurahan Margo Mulyo,” ungkap Dio, sembari penunjukan foto kegiatan vaksinasi Presisi.
Terkait masih banyaknya warga yang belum terlayani dan pendaftaran online di web resmi vaksinasi.balikpapan.go.id/umum yang dianggap tidak efektif, Dio menyebutkan, jika itu jangan dilihat dari link vaksinasi Diskominfo saja, tapi dari banyak kegiatan vaksinasi yang sudah dilakukan, termasuk vaksinasi yang digelar oleh TNI-Polri.
“Jadi yang dilihat jangan hanya link vaksinasi Kominfo saja. Jika masih banyak masyarakat belum terlayani itu karena memang vaksinnya tidak ada dari Pusat,” tegasnya.
Dan ini, tambah Dio, sudah disampaikan tiap Minggu oleh Gubernur dan Wali Kota dalam Vicon rapat evaluasi dengan Menko. Yang pasti tidak ada penumpukan vaksin di Gudang IFK (Instalasi Farmasi Kota) Balikpapan.
“Semua vaksin datang langsung dilaksanakan dan habis lagi,” ujarnya.
Terkait usulan H. Haris yang menginginkan adanya peran RT dalam pendataan warga yang ingin mendapatkan pelayanan vaksinasi serta terkesan dipaksakannya pendaftaran online, dia menyebutkan, usulan itu nanti dievaluasi.
“Bisa nanti dievaluasi. Nanti tidak transparan, salah lagi. Memang baik pendaftaran melalui RT dan sudah dilakukan oleh Puskesmas.
Kan kita bekerja ada pembagian regionalnya. Tingkat RT sampai Kelurahan adalah tupoksi Puskesmas,” tukas Dio.
Sedangkan tingkat kota, kata Dio, dilaksanakan di Sentra Vaksinasi Dome itu tupoksi Dinkes (Dinas Kesehatan). Itu dilakukan supaya jalan percepatan vaksinasi tersebut. Dia menyebut, tidak semua masyarakat gaptek (gagap teknologi), malah banyak juga yang minta pendaftaran transparan melalui aplikasi.
“Jadi semua cara sudah diakomodir. Bahkan TNI AU (Angkatan Udara) jalan terus di lokasi AURI. Dan TNI AL (Angkatan Laut) di Pelabuhan Semayang. Jadi sudah banyak lokasi yg dibuka. Semua daerah juga pakai aplikasi,” pungkasnya.
Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati
Comment