by

Penduduk Miskin di Balikpapan Naik 0,32%, Pengangguran Turun 0,06%

Kabargupas.com, BALIKPAPAN – Persentase penduduk miskin di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 2021 sebesar 2,89 persen. Jumlah penduduk miskin di Balikpapan ini naik sebesar 0,32% dari tahun 2020 lalu.

“Kondisi kesejahteraan warga Balikpapan setiap tahun mengalami perubahan yang signifikan. Persentase penduduk miskin Kota Balikpapan pada 2021 sebesar 2,89%, meningkat 0.32% terhadap 2020,” kata Rahmad Mas’ud, Wali Kota Balikpapan dalam paparan akhir tahun yang digelar di aula Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Senin (27/12/2021).

Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Balikpapan, kata Rahmad, mengalami penurunan, dari 9.00% pada 2020 menjadi 8.94% pada 2021 atau turun 0.06%.

“TPT Balikpapan mengalami kenaikan menjadi 9,00% pada tahun 2020. Hal ini disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19 terhadap tenaga kerja dan lapangan pekerjaan Balikpapan. Pada 2021, TPT Kota Balikpapan mengalami penurunan sebesar 0,06% menjadi 8,94%. Akan tetapi, angka TPT ini masih berada di atas rata-rata nasional dan provinsi,” ungkap orang nomor satu di Kota Minyak ini.

Politisi Partai Golkar Balikpapan ini menjelaskan, untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Balikpapan mengalami kenaikan sebesar 07% pada 2021. “Pada tahun 2021, IPM Kota Balikpapan mengalami peningkatan sebesar 0,7 persen, menjadi 80,71. IPM Kota Balikpapan berada pada posisi kedua di Provinsi Kaltim,” ujar Rahmad.

Rahmad juga menyampaikan paparan tentang kondisi investasi Balikpapan. Pada 2019, realisasi investasi di Balikpapan sebesar Rp 2,8 triliun, alami kenaikan di 2020 menjadi Rp14.36 triliun. Sayang, diduga akibat pandemi COVID-19, jumlah tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi Rp9,6 triliun.

“Realisasi Investasi Balikpapan tahun 2020 mengalami peningkatan yang signifikan selama kurun waktu 5 tahun, sedangkan di tahun 2021 sampai dengan triwulan (TW) III mencapai Rp9,6 triliun. Capaian ini telah melebihi target realisasi investasi pada tahun 2021 sebesar Rp3,1 triliun,” jelas Rahmad.

Dia menambahkan, untuk jumlah proyek di Balikpapan, menunjukkan tren peningkatan dari 2019, rata-rata 203%. Namun penyerapan tenaga kerja tidak sebanding dengan meningkatnya jumlah proyek, yang mengindikasikan bahwa proyek merupakan padat modal (capital intensive).

“Tantangannya adalah memanfaatkan proyek yang masuk untuk memberikan multiplier effect dalam rangka penciptaan lapangan kerja,” imbuhnya.

Sementara itu, Rahmad juga menyampaikan perkembangan vaksinasi dan penanganan COVID-19 di Balikpapan. Sampai 25 Desember 2021 jumlah akumulatif pasien positif COVID-19 mencapai 38,328 kasus, yang sembuh adalah 36,449, sementara yang meninggal dunia mencapai 1878 jiwa. Sedangkan jumlah kasus aktif berjumlah 1 orang.

“Cakupan vaksinasi sampai 25 Desember 2021, mencapai 102 persen untuk dosis pertama, dan 82,22 persen dosis kedua. Sedangkan cakupan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun mencapai 23 persen. Alokasi dana penanganan dampak COVID-19 yang dialokasikan melalui APBD sebesar Rp 198,66 miliar rupiah. Saat ini, Balikpapan berstatus PPKM Level 1,” tutupnya.

Penulis: Ipon
Editor: Nurhayati

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed